Lihat ke Halaman Asli

Hana Santika Ahdanty

Mahasiswa yang ingin menulis..

Agar Tak Jatuh ke Dalam Toxic Relationship, Membangun Komunikasi Itu Penting

Diperbarui: 21 November 2020   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Toxic relationship merupakan istilah yang sering disebutkan untuk hubungan yang tidak sehat. Bisa dalam lingkup pertemanan, pekerjaan, keluarga dan yang paling sering dibahas yaitu pada hubungan percintaan. Hubungan ini terjadi setidaknya pada dua orang atau lebih.

Toxic relationship dapat terjadi jika dalam hubungan itu terdapat sikap baik verbal maupun melibatkan fisik yang bersifat merusak. Misalnya bertindak kekerasan, acuh tak acuh terhadap pasangan, mengarahkan kepada perbuatan yang buruk, memaksakan kehendak tanpa mendengarkan pasangan, dsb.

Salah satu maupun keduanya akan dirugikan jika hubungan seperti itu tidak diatasi. Ini memberikan dampak fisik maupun psikologis bagi pihak yang dirugikan.

Seringkali kita tidak menyadari ketika kita berada dalam hubungan toxic. Mengapa demikian? Bisa jadi dibutakan oleh cinta, atau ada faktor tertentu yang membuatnya tidak bisa melakukan tindakan hingga akhirnya menyerah pada keadaan.

Bagaimana mengatasinya?
Dengan membangun komunikasi yang baik. Karena tidak dapat dipungkiri, seringkali rusaknya sebuah hubungan terjadi karena kurangnya komunikasi antara masing-masing pihak.

Komunikasi jelas melibatkan semua pihak yang bersangkutan. Komunikasi akan berjalan baik jika pihak lawan memberikan respon yang menunjukkan pesan tersebut sampai kepadanya. 

Dalam teori komunikasi dasar yang diungkapkan Lasswell dijelaskan bahwa dalam komunikasi terdapat 5 unsur yang harus dipenuhi, salah satunya efek. Efek merupakan dampak yang ditimbulkan setelah komunikan (pemberi pesan) menyampaikan pesan terhadap komunikator (penerima pesan). Jika dalam komunikasi tidak menimbulkan efek maka komunikasi itu dapat dikatakan tidak berhasil.

Lalu bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dalam hubungan?
Yaitu dengan memahami bagaimana karakter orang yang sedang kita ajak berkomunikasi. Misalnya, jika yang kita ajak bicara merupakan orang yang temperamen maka hendaknya komunikasi dilakukan ketika emosinya sedang stabil. Jika ia merupakan orang yang cuek, maka lakukan sesuatu yang membuat dia tertarik kemudian baru saat dia memberi ruang kita dapat mengajak berbicara.
Dengan membangun komunikasi yang baik dapat membuat kita terhindar dari hal-hal yang merusak suatu hubungan, yang akan memicu terbentuknya apa yang dinamakan Toxic Relationship.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline