Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 Membantu Kegiatan Literasi dan Numerasi di SDN Dawuan 1

Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Majalengka -- Sudah satu tahun lebih sekolah di kabupaten Majalengka menerapkan sistem daring, tidak sedikit sekolah yang mengalami kendala dalam sistem tersebut. 

Pemerintahan Kabupaten Majalengka menerapkan sistem daring tersebut guna menekan penyebaran COVID-19. Dengan adanya sistem pembelajan daring atau pembelajaran jarak jauh, maka siswa tidak diperkenankan untuk pergi ke sekolah dan tetap melakukan pembelajaran secara daring. 

Akan tetapi, sistem pembelajaran daring tersebut memberikan tantangan baru bagi pihak sekolah, guru dan siswa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan sebuah program Kampus Mengajar yang bertujuan memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang terdampak oleh pandemi. 

Dengan adanya Program Kampus Mengajar 2021 yang melibatkan mahasiswa didalamnya, bertugas untuk membantu sekolah yang mengalami kendala selama pembelajaran di masa pandemi ini.

Seperti yang terjadi di SDN Dawuan 1, dengan adanya sistem pembelajaran daring menuntut guru untuk bisa memahami dan tau cara menggunakan teknologi dengan baik. 

Tidak hanya guru, melainkan siswa juga sempat mengalami kendala dalam mendapatkan pembelajaran terutama dalam memahami materi yang diajarkan. Kendala yang didapat oleh siswa ini akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Terlebih lagi selama pembelaharan daring berlangsung SDN Dawuan 1 merupakan sekolah yang tidak terdaftar sebagai sekolah penerima bantuan kuota pemerintah yang akhirnya menyulitkan orang tua siswa karena harus membiayai kuota sendiri. Dan diketahui bahwa hal ini merupakan kesalahan pihak sekolah sendiri karena ada kesalahan dalam hal administrasi. 

Namun akibat dari hal ini juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa yang merasa terbatas karena ketersedian kuota. Oleh karena itu, pada saat pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan, tidak sedikit siswa yang memahami materi yang diberikan selama pembelajaran daring terutama dalam materi calistung dan hal ini menjadi hambatan bagi guru untuk memberikan materi lanjutan.

Hingga akhirnya mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang ditugaskan di SDN Dawuan 1 membuat serangkaian program untuk membantu mengatasi kendala tersebut. Beberapa program yang dibuat oleh mahasiswa berhubungan dengan Mengajar, Administrasi Sekolah dan Adaptasi Teknologi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline