Lihat ke Halaman Asli

Aqila Hana Winanggoro

Mahasiswa S1 Prodi Teknologi Sains Data Universitas Airlangga

Data Center Bawah Laut: Solusi "Hijau" untuk Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 15 Desember 2023   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah Anda memikirkan tentang proses penyimpanan dan pengolahan data yang menghasilkan informasi? Data disimpan di data center yang terdiri dari jaringan komputer dan perangkat penyimpanan yang memungkinkan mengelola data dan aplikasi. Data center atau pusat data berperan penting dalam mendukung berbagai aktivitas digital seperti komunikasi, pendidikan, bisnis, dan hiburan. Namun, pusat data juga mempunyai beberapa dampak negatif terhadap lingkungan, seperti konsumsi energi yang tinggi, emisi gas rumah kaca yang besar, dan sulitnya membuang limbah elektronik. 

Mengatasi masalah ini memerlukan teknologi  ramah lingkungan atau "hijau" yang dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak negatifnya. Solusi yang menarik adalah dengan menyimpan data center di bawah air. Ada beberapa alasan mengapa lokasi bawah laut dipilih sebagai lokasi data center.  

  • Pertama, air laut berperan sebagai pendingin alami  komputer karena suhunya yang stabil. Dengan menggunakan air laut sebagai sumber pendingin, daya yang dibutuhkan untuk sistem pendingin dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkannya. 
  • Kedua, laut  dekat dengan sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, ombak, dan pasang surut. Sumber energi terbarukan ini memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan listrik data center tanpa mengeluarkan gas rumah kaca. Dengan menggunakan energi terbarukan, pusat data  bawah air menjadi solusi  berkelanjutan dan ramah lingkungan.  
  • Ketiga, menempatkan pusat data di bawah air mengurangi risiko kerusakan peralatan akibat  faktor lingkungan seperti kelembapan, suhu, udara, oksigen, dan bahkan aktivitas manusia. Dengan lingkungan yang terkendali, data center dapat beroperasi  lebih efisien dan andal. 

Selain itu, data center bawah laut yang terletak di  dekat  kota pesisir  memiliki manfaat lain. Lokasi yang strategis ini memungkinkan kami memberikan layanan cloud yang cepat dan responsif kepada pengguna di wilayah tersebut. Peningkatan kecepatan dan kualitas layanan  ini akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai bidang seperti bisnis dan pendidikan.

Menempatkan pusat data di bawah air juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya Tujuan 7 Sustainable Development Goals (SDGs): energi terbarukan dan terjangkau. Pemanfaatan air laut sebagai sumber pendingin alami dapat mengurangi penggunaan energi fosil  sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.  Secara keseluruhan, penempatan pusat data di bawah air merupakan solusi inovatif yang menggabungkan efisiensi energi, penggunaan sumber energi terbarukan, dan perlindungan  lingkungan. Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan ini, kita dapat membangun pusat data yang berkelanjutan, efisien, dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline