AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVE
a. Tujuan Pelaksanaan Audit Atas Laporan Keuangan
Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang meterial, posisi keuangan, hasil operasi serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Langkah-langkah untuk mengembangkan audit adalah:
- Memahami tujuan dan tanggungjawab audit
- Membagi laporan keuangan menjaadi berbagai siklus
- Mengetahui asersi menajemen tentang laporan keuangan
- Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan
- Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi akun dan pengungkapan.
b. Tanggungjawab Manajemen Dalam Penyajian Laporan Keuangan
Tanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada dipundak manajemen, bukan di pundak auditor. Tanggungjawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan mengungkap apa yang dianggap perlu.
c. Tanggungjawab Auditor Dalam Verifikasi Laporan Keuangan
Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, atau yang disebabkan dari kekeliruan atau kecurangan.
Salah saji yang material versus tidak material, salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan. Walupunsulit mengukur materialitas auditor bertanggungjawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah terpenuhi. Namun diperlukan biaya yang sangat besar bagi auditor untuk memikul tanggungjawab menentukan semua kekeliruan dan kecurangan yang tidak material.
Kepastian yang layak merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh auditor pada saat menyelesaikan audit.
Kekeliruan versus kecurangan, kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja. Sementara kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Dalam kecurangan dapat dibedakan antara misapropriasi aktiva yang sering disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan dan pelaporan keuangan yang curang atau kecurangan manajemen.