Lihat ke Halaman Asli

Hanan Wiyoko

Saya menulis maka saya ada

Memutus Politik Uang Melalui Jalur Pendidikan

Diperbarui: 23 Juni 2023   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemungutan suara. dok pri

Politik Uang harus dikikis. Perlu edukasi dan kampanye anti politik uang terus menurus. 

TULISAN ini terinspirasi dari pernyataan dua tokoh yang berpendapat bagaimana cara memutus politik uang. Tokoh pertama adalah Mahfud MD, menteri Polhukam RI. Adapun tokoh kedua adalah dari budayawan dan sastrawan Ahmad Tohari. Pendapat kedua tokoh ini memiliki kesamaan tentang cara menghilangkan politik uang yang sering disebut penumpang gelap demokrasi. Keduanya sama-sama berpendapat, politik uang dapat dikikis dengan jalur pendidikan dan literasi.

Pendapat dari Mahfud Md saya dapatkan dari pemberitaan koran Kompas terbitan Kamis (22 Juni 2023). Pada halaman 2 Rubrik Politik dan Hukum, terdapat berita kecil berjudul Menko Polhukam : Aktif Cegah Politik Uang. Dalam berita pendek itu disebutkan sang menteri mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga Pemilu 2024 yang berintegritas dan berkualitas. Menteri Mahfud juga mengingatkan dua hal, pertama agar pemilih datang ke TPS pada 14 Feburari 2024, dan kedua agar masyarakat aktif mencegah politik uang. Pada berita itu dituliskan .. " upaya itu (mengikis politik uang) harus ditempuh lewat pendidikan dan literasi,"

Hal senada juga dilontarkan oleh Ahmad Tohari (75), penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk asal Banyumas, Jawa Tengah. Saat bertemu dengan penulis, Sabtu (17/6) di rumahnya dan dimintai pendapat tentang cara menghilangkan praktik politik uang, budayawan ini berpendapat bahwa politik uang bisa dikurangi bila para pemilih sudah cerdas dan sadar berdemokrasi secara subtansi. Cara yang dilakukan adalah melalui pendidikan, yakni melalui pendidikan secara umum dan pendidikan politik.

Kampanye Anti Politik Uang

Saya setuju dengan pendapat kedua tokoh diatas. Bahwa cara untuk mengikis terjadinya politik uang adalah melalui jalan menggugah kesadaran pemilih. Caranya dilakukan dengan kampanye menolak politik uang, menyampaikan bahwa politik uang adalah pintu masuk terjadinya korupsi. Penolakan terhadap politik uang harus santer disampaikan dengan meminta tokoh masyarakat atau tokoh agama berpendapat tentang politik uang. Juga ditampilkan kisah-kisah sukses atau best practice tentang keberhasilan menolak politik uang.

Dengan sering didengungkan, diharapkan makin banyak orang yang menolak politik uang. Bahwa politik uang adalah sebuah kejahatan dan bibit permulaan korupsi. Bahkan, politik uang pun diharamkan dalam agama. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline