Hati-hati ada 'jebakan beton' di jalan nasional Purwokerto-Tegal, persisnya di pertigaan jalur masuk kota Bumiayu dan arah Jalan Lingkar. Ada onggokan beton di tengah jalan. Kala gelap, beton yang morak-marik tak beraturan ini menjadi kurang terlihat. Ironisnya, pemandangan ini persis berada di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Brebes perwakilan Bumiayu.
KEBERADAAN beton pembatas jalan yang berada di tengah jalan menuju Kota Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini dianggap membahayakan. Khususnya saat malam hari. Lokasi sekitar beton gelap akibat lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang padam. Selain itu, beton terlihat porak poranda karena sering tersenggol kendaraan. Terlihat tidak estetis/rapi.
Kondisi ini dikeluhkan Andi Riva (https://www.facebook.com/andi.riva). Dalam postingan Facebook, Rabu 9 Maret 2022 ia mengunggah dua foto beton di kala siang dan malam hari. Ia menuliskan, beton pembatas jalan itu morak-marik karena sering tertabrak. Menurutnya, itu dikarenakan saat malam hari kondisi gelap akibat lampu penerangan jalan yang sudah lama mati. Ia ingin, agar negara hadir dengan melakukan segara perbaikan.
Hingga Kamis (10 Maret 2022) pagi, postingan Andi ditanggapi 23 warganet. Mereka sepakat menyebut, keberadaan beton tersebut sudah membahayakan pengguna jalan. Warga menyoal matinya LPJU di lokasi pertigaan, dan onggokan beton yang rawan tertabrak pengguna jalan. Diperoleh informasi, kondisi ini sudah dilaporkan ke instansi terkait namun belum diperoleh tanggapan berarti. Warga juga berniat melapor ke Bupati Brebes melalui aplikasi Sambat Bupati (SamBu) namun pesimis akan ditanggapi. Lantas, warga berseloroh mending meng-upload ke Facebook dan TikTok. Bahkan ada yang bercanda, untuk lapor ke satpam terdekat. Hehe.
Dua Alasan
Penulis yang juga sering melintas di pertigaan tersebut melihat keberadaan beton-beton berukuran besar di tengah pertigaan. Lokasi pemasangan beton berada di akhir jalan turunan (bila dari arah selatan/Purwokerto). Ada turunan panjang, sejak dari flyover Kertek hingga arah pertigaan jalan lingkar.
Seingat penulis, beton-beton pembatas mulai dipasang pasca terjadi kecelakaan maut truk rem blong yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia. Truk bermuatan gandum menabrak mobil, motor, dan warga yang hendak ngabuburit menjelang buka puasa di sekitar Rumah Sakit Siti Aminah dan Alam Medika, Bumiayu. Peristiwa terjadi 20 Mei 2018 atau sekitar 4 tahun lalu. Berita kecelakaan tersebut bisa dibaca di sini.
Tak lama setelah kecelakaan, pihak berwenang melakukan rekayasa lalulintas dengan memasang beton pembatas persis di pertigaan masuk ke arah kota dan jalan lingkar.
Dugaan saya, penempatan beton melintang di tengah jalan itu ada dua maksud. Pertama, sebagai langkah perlindungan dan penyelamatan untuk mencegah truk atau kendaraan blong dari arah selatan masuk ke arah Kota Bumiayu. Bila ada kendaraan blong, bisa dihalang dengan menabrak beton tersebut. Hal ini mencegah jatuh korban jiwa lebih banyak. Alasan kedua, untuk menghalangi kendaraan besar atau truk bermuatan berat salah arah masuk ke jalur dalam kota yang sempit dan rawan macet. Dengan adanya beton, pengemudi akan mengambil arah masuk jalan lingkar. Dua alasan ini adalah perkiraan saya.