Lihat ke Halaman Asli

Hanan Wiyoko

Saya menulis maka saya ada

Mungkinkah Pohon Randu Jajar di Pemalang Ditebang?

Diperbarui: 11 Maret 2021   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Apakah mungkin, bila pohon yang dianggap keramat ditebang untuk antisipasi pohon tumbang?

TULISAN ini didasari kekhawatiran teman saya di Cilegon, Banten, yang hendak mudik ke Banjarnegara melalui exit tol Pemalang-Purbalingga. Yang mendasari adalah musibah mobil tertimpa pohon, Sabtu (6/3/2021) kemarin.

Empat dari delapan penumpang mobil asal Cilongok, Banyumas meninggal dunia di lokasi, Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal, Pemalang.

Sungguh malang para korban. Tentunya ikut berduka cita mendalam kepada keluarga korban, dan mendoakan semoga korban luka-luka, yang di antaranya masih anak-anak segera sembuh.

Kembali ke rasa khawatir teman saya yang hendak mudik tadi. Dia merasa cemas, musibah serupa bisa terulang. Pasalnya, ada pohon peneduh jalan besar di rute Pemalang-Randudongkal-Belik-Purbalingga.

Sejak dibangun jalan tol Pantura, jalur Pemalang-Purwokerto melalui Purbalingga dan Randudongkal ini menjadi ramai. Tentunya, potensi peristiwa pohon tumbang tersebut perlu diantisipasi.

Dua Pohon Randu Jajar

Tapi mungkinkah? Mengingat di jalur tersebut khususnya di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang terdapat pohon randu jajar. Disebut jajar karena dua pohon randu besar dan tua ini saling berseberangan. Persis mengapit jalan raya yang ramai tadi. Sejak kapan pohon itu tumbuh, diperkirakan usianya sudah ratusan tahun. Pohon tersebut berada di bulak, jauh dari permukiman, dan berada di jalur menikung.

"Kalau ditebang, sepertinya tidak ada yang berani. Sudah dianggap keramat," kata teman main saya itu. 

sikasur.desa.id / Randu jajar di Sikasur, jalan Pemalang-Purwokerto

Saya seolah mengiyakan anggapan kalau dua pohon randu tua itu juga keramat. Benarkah? Saya belum menghimpun cerita itu. Mungkin di lain kesempatan, saya akan mengulas ceritanya. Kalau sudah dianggap keramat, maupun dianggap memiliki faktor lain misal estetika wilayah, penanda daerah, lantas apakah mungkin menebang pohon randu jajar di Sikasur itu? 

Dari penelusuran daring yang saya lakukan, pohon tua dan keramat rata-rata dibiarkan sampai tumbang sendirinya. Misalnya seperti asal nama Randudongkal (nama kecamatan di Pemalang). Nama itu muncul karena adanya pohon randu keramat di wilayah setempat yang hendak ditebang namun tidak ada yang berani. Kemudian pohon tua itu roboh 'dongkal' dengan sendirinya. Di lokasi lain, di Situbondo, Jawa Timur juga kurang lebih demikian. Pohon tua dan dianggap keramat tumbang ke jalan karena tidak ada yang berani menebang. Beruntung tidak ada yang menjadi korban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline