Termasuk tanaman semusim dan berakar tunggang, pertulangan menyirip, lebar 5-7 cm, tangkai 3 cm, panjang 7-11 cm, beragam warna dan jenisnya.
Sepengetahuan saya ketika mengunjungi SDN 3 Cianting itu ada sekitar 15-17 jenis 'Miana' atau 'Jawer Kotok' atau bahkan lebih, ke 15-17 jenis Miana oleh Kepala Sekolahnya diberikan sebagai oleh-oleh karena memang sangat mudah menanamnya.
Saat itu beliau pun belum mengetahui bahwa tanaman tersebut dapat dikonsumsi tidak hanya di rebus dan di ambil airnya saja, namun dengan cara lain, gak sabar yaa... Cie cie, Markica! Mari kita baca ...
Berkah menjadi bagian dari salah satu narasumber TdBA adalah dengan banyak sekali ilmu yang diperoleh, nyatanya tanaman ini dapat di konsumsi dan aman juga khasiatnya untuk kesehatan.
Identik dengan pembuatan minuman untuk wanita yang telah melahirkan, membuat tanaman ini jarang di lirik oleh kita sebagai buktinya dibiarkan merumpun dan bahkan di babad habis karena memang tumbuh cepat dan subur.
Saya pun membawa oleh-oleh 15-17 jenis tanaman Miana tersebut ke sekolah dan memberikan sebagian kepada Komite/orang tua siswa karena jumlah yang banyak dan sebagian ditanam di sekolah.
Pada kegiatan Expo TdBA PGRI Kecamatan Cibatu mewakili jenjang PAUD pada stand kemarin juga saya dan Komunitas Orang tua atau Komite membuat produk 'KiGuMi' yaitu Keripik Gurih Miana selain 3 produk lainnya, dan itu enak.
'KiGuMi' Keripik Gurih Miana yang Sehat
Tanaman 'Jawer Kotok' sebetulnya salah satu jenis tanaman yang boleh dikonsumsi karena secara turun temurun oleh orang tua kita dijadikan salah satu ramuan dan obat tradisional, termasuk jenis tanaman jamu-jamuan dan herbal.