Lihat ke Halaman Asli

Hana Marita Sofianti

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Legenda Es Cendol di Purwakarta

Diperbarui: 14 Januari 2020   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Es Cendol yang melegenda di Purwakarta | dokpri

Senin 13 Januari 2020 saya bertemu dengan sosok penjual Es Cendol yang melegenda di Purwakarta yaitu Bapak Nanang Suparman, pria kelahiran Tahun 1961 ini, membuat hatiku menelisik ingin bertanya lebih jauh tentang Es Cendol nya yang begitu gurih dan nikmat rasanya dan selalu membuat tenggorokan ini menagih kembali jika melihat gerobaknya.

Sejak kecil di daerah saya sekitar tahun 1992 waktu itu saya baru kelas 1 SD, teringat jajanan yang melegenda dan tidak ada jajanan kemasan seperti sekarang ini, Es Cendol merupakan salah satu jajanan favorit pada masa kejayaannya selain Es Orson (sejenis sirup seperti botol ABC) dan jagung sangrai (tidak memakai minyak goreng hanya di tambah garam saja).

Di awali dengan seringnya lewat di kawasan sekitar rel statsiun Purwakarta dan sering lewat kawasan Situ Buleud yang mengarah ke lokasi Pasar Rebo Purwakarta, saya sering singgah membeli jajanan kuliner yang satu ini untuk sekedar melepas dahaga dan pengganjal lapar. Karena kegiatan yang begitu seabrek membuat saya tidak boleh telat makan.

dokpri

Es Cendol ASPUR (Asli-Purwakarta) STIE MUTTAQIEN begitu katanya yang terletak di depan pintu timur Taman Sribaduga Situ buleud Purwakarta, atau lebih tepatnya di depan kampus STIE MUTTAQIEN Purwakarta, beliau sering nongkrong dan mangkal untuk berjualan di sana. Sehingga nama Es Cendolnya kental dengan nama kampus tersebut.

Bapak dari empat anak ini mengakui setelah bisnis berjualan es cendol sejak Tahun 2013 sampai sekarang dia bisa menyekolahkan anak bungsunya hingga ke perguruan tinggi, karena sebelumnya dia bekerja serabutan saja. 

Bisa di bilang perekonomian keluarga relatif meningkat setelah berjualan es cendol ini tuturnya. Pabrik rumahan Es cendol buatannya bermarkas di Kp. Upas RT 07/RK 08 Kel. Nagri Kidul - Purwakarta.

Es Cendol ini bisa di pesan melalui no. Telp yang terantum pada foto di atas. | dokpri

Sosok inspiratif  dan suami dari ibu Aning Marningsih ini membuat Es Cendol dengan bahan-bahan alami sebagai berikut : Aci Kawung, Tepung Beras, Gula Merah, Santan, Susu, Garam Daun Suji, dan Es Batu.

Es Cendol yang di bandrol dengan harga terjangkau ini hanya Rp. 5000,- saja, bisa di pesan untuk pesta-pesta hajatan ujarnya, dan mereka pernah keluar kota seperti Bogor, Bandung, dll tidak lain untuk memenuhi permintaan pelanggannya yang merayakan suatu pesta. 

Es Cendol ASPUR ini awalnya mempunyai 5 cabang di Purwakarta dan di karenakan suatu hal yang tidak memungkinkan jadi cabangnya sekarang tinggal 2 saja, yaitu satu di kelola beliau sendiri yang berada di depan STIE MUTTAQIEN Purwakarta dan yang kedua di kelola isterinya yang berjualan di sepanjang depan rel kereta api statsiun Purwakarta dan penghasilannya bisa mencapai Rp. 500-700 ribu/hari itupun jika ramai pembeli tuturnya.

Bedanya Cendol dulu dan sekarang | dokpri

Saya bercakap-cakap dengan beliau dan bercerita tentang legenda Es Cendol ini, yang sudah ada sejak dia kecil dan mungkin sudah ada sejak zaman kerajaan juga katanya, bedanya Cendol zaman dahulu dibuat menggunakan saringan "ayakan" awi (alat tradisional orang sunda) dan bahan-bahannya tidak menggunakan susu ataupun es batu dan di kemas memakai daun, bedanya juga  kalau sekarang pembuatannya lebih ke cetakan dari stainless stell karena sudah moderen dan di kemas sedemikian rupa hingga bertambah bahan-bahannya tuturnya lagi.

Bapak Nanang Salah satu owner Es Cendol Legenda Purwakarta | dokpri

Kami pun menyimpulkan jikalau Legenda Es Cendol ini sudah ada sejak zaman dahulu, berarti kuliner ini berasal dari tatanan masyarakat Sunda yang melegenda, jikalau di ukur berdasarkan tahunnya hitung saja sejak berdirinya kerajaan Prabu Siliwangi yaitu Kerajaan Padjajaran itu sekitar Tahun 1400-an Masehi. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline