Lihat ke Halaman Asli

Mengunjungi Dua Tempat Bersejarah di Tahura Bandung

Diperbarui: 13 Desember 2022   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada Minggu, 27 November 2022 kegiatan Modul Nusantara bersama seluruh mahasiswa PMM 2 UPI kembali dilaksanakan. Kali ini sebanya 92 mahasiswa PMM mengunjungi Gua Jepang dan Gua Belanda yang terletak di Tahura Bandung. Kegiatan ini juga menandakan kegiatan terakhir kami secara bersama-sama seluruh anggota PMM. 

Kami berangkat dengan menggunakan bus dari Kampus Bumi Siliwangi UPI. Sesampainya di Tahura kami langsung dibagi sesuai dengan kelompok Modul Nusantara yang sudah ada dan mulai menjelajahi Tahura I.R. Juanda tersebut. Kelompok saya mendapat kesempatan terakhir untuk memasuki gua. Kami berjalan secara berkelompok dan melihat asrinya Tahura Bandung itu. Selain itu, kami juga didampingi oleh seorang pemandu yang akan menjelaskan tentang apa saja yang telah kami lewati.

Pertama-tama kami memasuki Gua Jepang. Gua ini berjarak sekiar 500 m dari pintu utama dan didirikan oleh militer Jepang pada tahun 1942. Gua Jepang mempunyai empat pintu masuk dan dua lubang penjagaan. Suasana di dalam gua terasa sangat dingin. Konon katanya Gua Jepang merupakan salah satu tempat Romusha yang ada di Indonesia dan banyak penduduk Indonesia yang tewas di sana. Gua Jepang sendiri masih belum dibangun secara utuh sehingga gua ini dapat dibilang kecil.

Dokpri

Kemudian, kami beralih ke Gua Belanda. Berbeda dengan Gua Jepang, suasana di dalam Gua Belanda terasa lebih mencekam. Gua Belanda dibagun pada tahun 1912 dengan tujuan sebagai tempat penyadapan sungai, menyusun strategi, menyimpan senjata dan amunisi, serta sebagai stasiun radio komunikasi.  Gua Belanda beridiri sepanjang 144 m degan lebar 1,8 m. Terdapat dua pintu masuk dan 15 lorong yang saling terhubung di dalamnya. Sama halnya seperti Gua Jepang, konon katanya juga banyak tahanan Indonesia yang tewas di dalam gua ini.

Kedua gua bersejarah yang ada di Tahura Bandung ini sekarang menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal. Selain itu, karena suasana mistisnya tempat ini juga sering menjadi salah satu kunjungan bagi mereka yang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan mistis. Menurut kepercayaan warga, di dalam kedua gua tersebut kita tidak diperbolehkan untuk menyebut kata "lada". Tentu saja saat kami mengunjunginya tidak ada yang berani mengucap kata tersebut. 

Kegiatan Modul Nusantara kali ini sangat berkesan karena kami dapat mengunjungi salah satu tempat bersejarah yang ada di Bandung. Terutama di tempat asal saya sendiri dapat dikatakan tidak ada tempat bekas kekejaman Belanda maupun Jepang. Dengan mengunjungi Gua Jepang dan Gua Belanda saya dapat melihat sejarah yang kelam dari penjajahan yang sebelumnya pernah terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline