Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Kesenian Wayang Golek di Padepokan Giriharja Jelekong

Diperbarui: 11 November 2022   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kegiatan Modul Nusantara selanjutnya adalah mengenal wayang golek dengan mengunjungi Padepokan Seni Giriharja yang terletak di daerah Jelekong, Baleendah.

Pada kesempatan kali ini kami dikenalkan mengenai awal berdirinya padepokan hingga kegiatan apa saja yang ada di padepokan hingga sekarang. Pebgenalan wayang golek dilakukan oleh Pak Ageng, kemudian demonstrasi penampilan wayang golek oleh Pak Iwan, dan pemaparan tentang KOMPEPAR di Giriharja.

Wayang adalah adidaya seni
Zaman di wayang ada Lokapala, Ramayana, dan Mahabrata. Meskipun sama-sama seni dari Pulau Jawa, tetapi terdapat nilai filosofis yang berbeda antara wayang di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dokpri

Wayang golek sendiri terdiri atas tokoh Semar, Cepot, Dawalat, dan Gareng. Semuanya memiliki peran yang berbeda. Misalnya, Semar ada di semua era karena nilainya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 

Cepot yang merupakan simbol nafsu. Dawalat sebagai tokoh yang menggambarkan keadilan. Kemudian, Gareng yang merupakan gambaran dari kemarahan. Selain itu mengenal wayang golek, juga ada sesi melukis. Kami diberikan sebuah kanvas beserta cat beserta kuasnya dan diminta untuk melukis sekreatif mungkin.

Melalui kunjungan ke Padepokan Seni Giriharja, kami sebagai mahasiswa PMM yang berasal dari luar Pulau Jawa dapat mengenal lebih dalam mengenai kesenian wayang golek yang merupakan kesenian khas di daerah Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline