Lihat ke Halaman Asli

Hana.J

Write to inspire

Mengenal Lebih Jauh tentang "Anxiety & Anxiety Disorder"!

Diperbarui: 30 Mei 2021   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://livingresilientlyblog.wordpress.com/

Kata "Cemas" atau "Anxiety" mungkin adalah kata yang sudah familiar kita dengar. Rasa cemas merupakan hal yang normal dirasakan oleh hampir semua orang yang mengalaminya. Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan, maka rasa cemas, khawatir atau ketakutan akan bercampur menjadi satu. Namun, jika masalah yang menjadi pemicunya timbul, maka level kecemasannya pun diharapkan akan menghilang. Anxiety atau rasa cemas yang kita hadapi juga membantu kita untuk lebih waspada akan segala bahaya atau hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran. Sehingga bisa dikatakan bahwa rasa "Cemas/Anxiety" bukan hanya normal tapi juga diperlukan sebagai alat pertahanan diri.

Namun apa yang terjadi jika rasa cemas/anxiety yang kita alami melebihi porsi yang seharusnya? Bagaimana jika symptoms ini terus berlanjut dan secara konsistent selalu terjadi. Jika Anxiety terus berlangsung dan tidak dapat dikendalikan, maka gejala ini dikenal dengan Anxiety Disorder/Gangguan kecemasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Anxiety dan Anxiety Disorder adalah dua hal yang berbeda. Mari kita kenali lebih jauh lagi mengenai Anxiety dan Anxiety disorder.

 Apa yang dimaksud dengan Anxiety?

Sumber gambar: https://www.theodysseyonline.com/life-with-constant-anxiety.amp

Menurut The American Psychological Association (APA)/ Asosiasi Psikologi America (APA), Anxiety adalah suatu emosi yang memiliki karakteristik berupa perasaan tegang, khawatir dan adanya perubahan secara psikis seperti tekanan darah yang tinggi atau perasaan tidak nyaman pada tenggorokan atau lambung yang dapat mengakibatkan mual dan muntah.

Dalam kesaharian, kita dapat mengalami hal-hal atau situasi-situasi tertentu yang membuat kita merasakan gejala kecemasan seperti menghadapi ujian sekolah, wawancara kerja, berbicara pada atasan kita, kecelakaan yang menimpa keluarga atau menunggu diagnosis dokter tentang masalah Kesehatan. 

Kecemasan yang kita alami pun memiliki beragam gejala secara internal (gugup, tegang, gelisah, takut, detak jantung yang berpacu dengan cepat ataupun khawatir) maupun eksternal (berkeringat, tangan gemetar, ataupun lemas). 

Gejala-gejala tersebut dapat diatasi jika kita berusaha untuk melihatnya dalam sudut pandang positif. Misalnya, seorang karyawan perusahaan akan melakukan presentasi untuk pertama kalinya.  

Rasa cemas yang mungkin akan dirasakan oleh si karyawan tersebut adalah takut jika gagal, salah dalam penyampian materi ataupun tidak dapat menyampaikan visi misi dan tujuan dari presentasi itu. Segala rasa cemas/Anxiety yang dirasakan akan membuat si karyawan lebih terpacu untuk berlatih, lebih teliti dalam menyusun materi, dan lainnya.

Situasi yang digambarkan di atas adalah contoh situasi Kecemasan yang berada pada tahap normal. Kecemasan yang disebabkan oleh situasi yang sulit dapat membuat kita lebih waspada, berusaha untuk terus bertahan, dan mencari jalan keluar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline