Lihat ke Halaman Asli

Hana Hanifah

Ilmu Komunikasi/UIN Sunan Kalijaga

Wah Kue Tradisional Indonesia Ini Dikenal di Mata Dunia Loh!

Diperbarui: 3 Maret 2021   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://en.wikipedia.org/wiki/Bengawan_Solo_(company)#/media/File:Bengawan_Solo.JPG

Jika kita melihat jajanan pasar indonesia termasuk kue, pastilah masyarakat indonesia khususnya di Jawa tidak akan asing lagi dengan kue bengawan solo. Kue bengawan solo ini adalah salah satu jajanan yang biasa kita temui di pasar tradisional, namun kita juga bisa memesannya toko-toko kue yang menyediakan jasa dalam pembuatan kue tradisional tersebut. Kue Bengawan Solo sangat identik dengan bahan singkong. Isi kue ini cukup beragam seperti kue talam, kue lapis singkong, cenil (ongol ubi) dan masih banyak lagi.

Kue ini dulunya adalah jajanan yang populer. Sayangnya seiring dengan perkembangan zaman kue ini mulai kalah dari makanan-makanan dari luar negeri. Meskipun beberapa toko kue juga mulai mempopulerkan kembali jajanan tradisional ini, tetap saja anak-anak muda masih lebih menyukai makanan luar negeri dan junk food.

Nah, meski begitu kue ini sebenarnya cukup populer loh di luar negeri khususnya di singapura. Anastasia Liew, adalah salah satu orang yang mempopulerkan jajanan Indonesia ini di Singapura. Bahkan di negara Singapura tersebut, jajanan pasar ini sering dijadikan buah tangan oleh orang di luar negeri seperti Prancis dan orang luar yang kerap berlibur di Singapura.

Anastasia Liew adalah seorang wanita yang tumbuh di Indonesia. Ia sering memasak kue-kue tradisional di rumah. Dan dari sanalah ia mulai menerima order kue dari rumah. Anastasia Liew kemudian bermigrasi ke singapura sekitar tahun 1970. Setelah migrasi tersebut akhirnya ia pun membuka toko kueh bengawan solo dan kue khas Indonesia lainnya dengan merek “Bengawan Solo” pada tahun 1979.

Anastasia Liew menjual beragam kue, seperti kue-kue bengawan solo, onde-onde, kue lapis, dadar gulung, klepon, bolu kukus dan kue tradisional lainnya. Tidak hanya itu sekarang industri kuenya tidak hanya menjual kue tradisional namun juga kue-kue barat terkenal seperti chiffon cake.

“Saat pertama kali saya membuka toko saya saya hanya menjual beberapa kue. Saya hanya memiliki satu etalase di toko. Ini adalah awal yang sangat sederhana. Saya tidak pernah membayangkan saya akan membuka banyak toko hari ini.”

“Sepupu saya membawa saya kemari (Singapura). Saya hanya membawa satu koper ke Singapura dan belajar sedikit bahasa Inggris. Sebenarnya di Indonesia, saya membuat beberapa kue dan nastar di rumah. Saya menerima pesanan dari rumah. Saya tidak tahu bahwa di Singapura, kita tidak diperbolehkan untuk melakukan hal itu di rumah. Saya sangat ingin memiliki tempat dan lisensi yang layak agar saya dapat membuat kue. Jadi saya memutuskan untuk menyewa sebuah toko.”

“ Saat sebuah berita keluar di tahun 1981 saya kira, orang-orang dari segala penjuru Singapura datang ke toko saya untuk mencoba kue tersebut. Saya benar-benar tidak bisa menutup toko saya. Sebelum saya membuka toko saya, sudah ada banyak orang yang menunggu di luar.”

“ Apa yang saya lakukan, saya ingin melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya benar- benar bekerja keras. Tidak ada hari libur untuk saya. Saya bekerja 7 hari dalam seminggu. Saya hanya menggunakan bahan-bahan segar, terbaik dan alami. Sebagai contohnya, kita membuat chiffon cake menggunakan daun pandan dan santan kelapa. Saya menggunakan daun pandan dan santan kelapa yang masih segar. Dan juga telur lokal yang masih baru. Saya percaya bahwa itu adalah sangat penting bagi saya untuk terus-menerus mengecek dapur. Hanya dari melihatnya, saya bisa tahu apakah kualitasnya bagus atau tidak. Jika ada sesuatu yang salah, saya akan mengulang kembali pembuatan kue tersebut.” Ujar Anastasia Liew dalam wawancaranya di South China Morning Post.

Alan John, seorang jurnalist di Singapura adalah orang yang membuat toko kue ini dikenal oleh banyak orang. Pada awalnya ketika ia pindah, ia mencium bau harum dari toko di seberang rumahnya. Ia pun berjalan ke arah toko dan membeli kue lapis. Ia terkesan dengan kue asal Indonesia ini. Jadi ia pun menulis artikel tentang toko kue ini yang berjudul “Just Follow Your Nose”. Segera setelah itu, kue bengawan solo pun di kenal diseluruh penjuru Singapura.

Anastasia Liew kini telah membuka banyak cabang di Singapura dan membuka pabriknya sendiri. Bengawan Solo yang dulunya adalah toko kecil dan sederhana, sekarang sudah menjadi merek besar dan terkenal di Singapura. Hasilnya kini jajanan pasar yang bisanya dianggap remeh di Indonesia sudah menyebar di Singapura dan negara lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline