Lihat ke Halaman Asli

I HANA HAMDI

Just a human being trying to live justly

Hidup di Bawah Pengawasan Facebook

Diperbarui: 6 November 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pix-geek.com

Drama Whistle Blower di Facebook belum reda. Ada banyak tuduhan yang diarahkan pada pelantar sosial tersebut. Salah satunya bahwa Facebook mengatur-atur berita yang akan tampil pada feed pengguna. Selain itu, ada pula dokumen yang membocorkan istilah dan penamaan yang digunakan di lingkungan internal Facebook untuk menggolongkan pengguna dan aktivitas mereka di pelantar tersebut. Beberapa di antaranya adalah:

Corgi = sebutan untuk pengguna yang rajin berbalas komentar dengan pengguna lain.

DCI = Destructive Conflict = percakapan agresif atau menggunakan kata-kata kasar.

SUMA = Single User Multiple Accounts = pengguna yang terendus memiliki beberapa akun sekaligus.

USI = Unwanted Social Interaction = pesan, komen atau permintaan pertemanan yang kurang berkenan.

Hex = Human Exploitation = gerak-gerik yang terindikasi terkait aktivitas penyelundupan manusia.

Tidakkah fakta ini mengingatkan kita pada The Truman Show? Kisah salesman bernama Truman yang menyadari bahwa hidup yang dijalaninya hanyalah bahan tontonan reality show. Rilis pada tahun 1998, film itu menerima banyak penghargaan dan masih dianggap sebagai salah satu film dengan ide paling mengusik hingga sekarang.

Selain The Truman Show, ada beberapa film lain yang mengangkat tema tak jauh berbeda. Kehidupan yang tidak sebagaimana tampak, kehidupan yang hanya dalam pikiran, kehidupan yang diam-diam dalam pengawasan dan kendali lain pihak, dsb. Kalau premis semacam itu menarik bagi Anda, mungkin Anda perlu menonton film-film ini juga:

1984. Dibuat berdasarkan novel terkenal karya George Orwell. Versi filmnya dilepas pada tahun itu juga. Nineteen Eighty-Four adalah sebuah distopia mengenai pemerintah yang memiliki polisi pengontrol pikiran warga.

PLEASANTVILLE (1998). Kisah dua bersaudara yang terlempar masuk ke siaran televisi hitam putih dan perlahan-lahan mengubah "kehidupan" di dalamnya menjadi berwarna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline