Awas! Resensi mengandung spoiler.
Terlepas dari pro dan kontra seputar serial Squid Game milik Netflix, inilah pesan moral yang dapat kita ambil menjadi pelajaran:
- Jangan berutang. Jangan berjudi. Jangan mencari uang dengan cara tidak halal. Para peserta yang direkrut untuk memainkan Squid Game adalah orang-orang yang memiliki problema keuangan. Uang Mudah biasanya didapat satu paket dengan masalah.
- Uang bukan jaminan kebahagiaan. Ironi bagi Seong Gi-hun, setelah memenangkan uang hadiah sebanyak itu dia malah tidak bisa menikmati, karena kehilangan hal lain yang lebih esensial bagi hidup, yaitu keluarga.
- Jangan tertipu dengan penampilan seseorang. Kejutan terbesar terungkap di akhir cerita, ketika peserta paling tua dan lemah, Oh Il-nam, si Nomor Urut 001, mengaku sebagai mastermind dari permainan mematikan tersebut.
- Sebaliknya, Orang yang tampak terhormat tidak menjamin kelakuannya juga pasti terhormat. Ini tampak pada tokoh Sang-woo dan ayah Ji-yeong yang pastor, tapi pelaku KDRT dan (tersirat) pemerkosa anak sendiri.
- Dalam keadaan terdesak, kebanyakan manusia sanggup berlaku tidak manusiawi dan akan menghalalkan segala cara untuk menyelamatkan diri sendiri. Belajar dari kematian Ali, jadilah manusia baik, tapi jangan lengah.
- Persekutuan dengan orang jahat hanya meningkatkan risiko, bukan sebaliknya. Lihat saja Jang Deok-su dan komplotannya.
- Jangan menganggap remeh kebaikan-kebaikan kecil.
- Setiap perbuatan, baik ataupun jahat, akan kembali kepada pelakunya. Perhatian tulus Seong Gi-hun pada peserta paling tua dan lemah di antara mereka, berbuah "nasib baik" baginya.
- Orang-orang yang tampak ketus dan getir, tidak selalu merupakan bukti bahwa mereka tidak ramah, melainkan mungkin hanya mekanisme pertahanan diri akibat pengalaman hidup mereka selama ini.
- Buktikan diri, jangan cuma kampanye seperti Han Mi-nyeo. Orang-orang di sekitar kita tidak buta. Mempromosikan diri secara berlebihan tidak akan berguna jika tidak dibarengi dengan prestasi nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H