Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi DAGUSIBU, Ajak Ibu-Ibu Kader Kesehatan Ngadireso Bijak Terhadap Penggunaan Obat

Diperbarui: 21 Januari 2023   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

      

Kurangnya pengetahuan penggunaan obat dengan baik dan benar seringkali menimbulkan kontroversi masyarakat awam yang kurang mengerti tentang penggunaan obat. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan kesehatan  "Selama ini saya seringkali kurang mengerti tentang penyimpanan beberapa obat agar tidak terkontaminasi," terang ibu PKK Ngadireso.

Sosialisai Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) dilaksanakan oleh KKM 124 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada Senin, 16 Januari 2023 di Balai Desa Ngadireso secara tatap muka. Kegiatan ini merupakan salah satu progam Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tepatnya pada divisi Kesehatan. Materi ini dipaparkan langsung oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK UIN Malang).

Sosialisasi DAGUSIBU ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu pree-test, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan post-test. Pree-test dan post-test dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Data ini selanjutnya diolah menjadi jurnal untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat khususnya kader Kesehatan desa Ngadireso mengenai DAGUSIBU. Ibu-ibu sangat antusias sekali dalam kegiatan ini "Saya sangat senang sekali dengan adanya sosialisi kesehatan seperti ini, kami ibu-ibu jadi lebih tau mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar," terang bu Utari.

Ketua pelaksana kegiatan sosialisasi DAGUSIBU Lisa Aulia Zahra menjelaskan pentingnya sosialisasi DAGUSIBU. Pemahaman DAGUSIBU sangat penting untuk diketahui semua kalangan, khususnya kader Kesehatan. Karena kader Kesehatan merupakan penggerak sekaligus relawan yang bergerak dalam penyuluhan Kesehatan di Desa Ngadireso. 

Selain itu, untuk menghindari terjadinya keselahan dalam penggunaan obat karena materi DAGUSIBU masing asing di masyarakat. "Sebagai mahasiswa farmasi saya ingin menyampaikan edukasi mengenai DAGUSIBU obat kepada kader Kesehatan desa Ngadireso, agar mereka lebih paham mengenai dapatkan, gunakan, simpan, dan buang (DAGUSIBU) obat dengan baik dan benar," ujar Lisa mahasiswa FKIK.

DOKPRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline