Lihat ke Halaman Asli

Hanafi alrayyan

Guru di sekolah

Kurikulum Manasik Haji Perlu Direvisi

Diperbarui: 14 Juli 2019   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram/mekah_madinah

Menjadi orang kaya itu ternyata mudah, bukan hanya mudah untuk membeli urusan keperluan sehari-hari, ternyata juga mudah membeli `surga`.

Dalam agama Islam misalnya, hampir amal ibadah berhubungan erat dengan harta dan kekayaan. Mulai dari sedekah, infak, zakat, hingga ibadah haji. Singkatnya, orang kaya mudah beramal, mudah masuk surga.

Pun dengan ibadah haji, bagi orang kaya ibadah semacam ini tentu terasa mudah dari segi finansial, tetapi terasa berat bagi kalangan menengah ke bawah. Beratnya beragam, mulai dari berat ongkos, berat menunggu daftar antrian keberangkatan sekitar 10-20 tahun. Beda dengan orang kaya yang bisa jalur cepat dengan haji plus.

Terlepas dari itu semua, ibadah haji sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Lebih digemari daripada shalat. Lihat saja, tidak pernah kita melihat orang antri shalat subuh berjemaah, beda jauh dengan antusias berangkat ibadah haji.

Apa penyababnya? Karena dapat gelar haji atau hajjah setelah kembali ke tanah air? Entahlah. 

Namun sebagai catatan, harusnya meningkatnya jumlah jemaah ibadah haji harus seimbang dengan keshalehan sosial yang ditebarkan di masyarakat.

Tentu kita tidak ingin ibadah tahunan haji ini hanya terjebak pada ibadah ritual yang kosong akan makna dan nilai-nilai kemanusian. Lihatlah mereka yang sedang berusaha mencium hajar aswad itu, misalnya. Alangkah ironis. 

Dalam tinjauan hukum fikih, mencium hajar aswad paling tinggi hukumnya adalah sunnah, tapi mereka sampai tega menyikut saudara seiman sendiri di sebelah kiri dan kanannya.

Bagaimana berusaha melakukan amal yang sunnah dengan cara berbuat haram?

Sikap semacam inilah yang perlu disampaikan dalam proses pembelajaran manasik haji. Kurikulum manasik yang didesain pemerintah perlu ditinjau kembali agar bisa menghasilkan output haji yang berkualitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline