Lihat ke Halaman Asli

Aku Hilang

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu demi satu, dalam diam kita datang

Telanjang membungkus fitrah keikhlasan

Tanpa katapun, ikhlasnya cinta tak berbilang

Karena Merah darah serahim cinta dan ikhlas terpatri

Badaimengamuk hempaskan kabar di sudut kepala

Berhamburan bisik iblis memekakkan gendang telinga

Kita lupa… kita buta… Kita kalap… mati kemanusiaan kita!

Sejak itu, kita tak lagi telanjang untuk ikhlas! aku hilang

Silih berganti kabar datang membunuh logika kita

Semesta bagai neraka, tempat dimana hati telah mati

Ketulusan, cinta dan keikhlasan hanyalah sampah

Sejak itu, kebencian berhamburan dari wajah kalian, aku hilang

Dari bibir kata-kata menggelinding bagai batu

Memutus pengertian kita tentang keikhlasan

Tenggelam dalam amarah, berkubang kebencian

Sejak itu, merah darah serahim memudar! aku hilang

Mungkin hadirku tak menanam apa-apa

Begitu juga pergiku, tak satupun yang kehilangan

Karena merah darah serahim makin memudar, aku hilang

Meski terbenam jauh di dasar ikhlas, aku tetap hilang

Hanafi Ali

Tual, 9 April 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline