Strategi Lobi & Negosiasi PSSI kepada FIFA
Alzi Alhudsi1, Eko Budi Pratama2, Hanafi Aldiyanto3
Dosen Pendamping: Lilik Sumarni, S.Sos, M.Si
Pendahuluan
Pada umunya masyarakat yang tidak faham akan menganggap bahwa lobi dan negosiasi adalah hal yang negatif. Pada dasarnya masyarakat awam akan menganggap bahwa lobi dan negosiasi dilakukan oleh orang-orang yang terlibat oleh konflik. Namun menurut Oxford Dictionary negosiasi didefinisikan sebagai pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan, untuk mengatur atau mengemukakan. Istilah-istilah lain kerap digunakan pada proses ini seperti tawar-menawar, perundingan, dan barter. Walau mengandung konflik, lobby atau negosiasi sejatinya merupakan cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Dengan mengembangkan kemampuan lobby dan negosiasi, setiap pihak bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya tanpa harus melakukan cara-cara ekstrim, seperti perang, pemaksaan, atau perebutan. Dengan kata lain negosiasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak. Negosiasi diperlukan ketika kepentingan seseorang atau suatu kelompok tergantung pada perbuatan orang atau kelompok lain yang juga memiliki kepentingan-kepentingan tersebut harus dicapai dengan jalan mengadakan kerjasama. (Ramadhani et al., 2022)
Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan perumusan perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.(Laras & Maryani, 2020) Lobi merupakan proses mempengaruhi dan mempersuasi orang lain untuk mewujudkan tujuan yang sama dan diinginkan oleh orang yang mempengaruhi. Adapun, dalam kegiatan yang merupakan komunikasi antarpribadi ini biasanya terjadi diskusi, pertukaran gagasan melalui bertatap muka langsung yang bertujuan untuk menangkap reaksi target lobi secara langsung. (Hasanah, 2019)
Dalam konsep tawar-menawar, terdapat dua strategi dalam lobi yakni Direct Lobbying dan Indirect Lobbying. Direct Lobbying berarti strategi lobi dengan membawa perwakilan kelompok untuk berhubungan atau bertatap muka langsung dengan pembuat kebijakan. Sementara Indirect Lobbying dilakukan melalui kampanye, demonstrasi, dan menggunakan sarana media massa. Sementara itu, negosiasi juga merupakan proses tawar-menawar lewat perundingan dalam membangun kesepahaman suatu permasalahan. Negosiasi dilakukan ketika terdapat kepentingan yang bertabrakan, lalu diselenggarakan perundingan agar tujuannya saling terpenuhi. Kendati demikian, negosiator tak selalu membawa hasil baik dari strategi dan proses negosiasi. (Hasanah, 2019)
Contoh Kasus: Lobi & Negosiasi PSSI dengan FIFA
Dok PSSI via wikipedia.org
Salah satu lobi dan negosiasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ialah saat tragedi kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, usai pertandingan tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang berakhir dengan skor 2-3. Di mana pertandingan tersebut dimenangkan oleh Persebaya Surabaya, dari kekalahan tersebut membuat para supporter aremania kecewa sehingga beberapa supporter turun dan masuk ke area lapangan secara paksa dan menimbulkan kerusuhan. Dari kejadian itu mengakibatkan 135 orang meninggal dunia, 24 orang mengalami luka berat dan 623 orang luka-luka, akibat terkena gas air mata dan akses pintu keluar yang terkunci.
voi.id
Berita mengenai kerusuhan ini menyebar secara luas sehingga banyak media yang menyoroti tragedi ini, sehingga kabar ini pun sampai ke telinga FIFA. Karena kejadian tersebut, PSSI tidak mungkin lolos dari sanksi berat yang diberikan oleh FIFA atas tragedi kanjuruhan. Selain itu, Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, jika sanksi FIFA dijatuhkan, ada kemungkinan Piala Dunia U-20 juga akan terkena dampaknya.
Presiden Joko Widodo sampai harus turun tangan dengan mengutus Pak Erick Thohir untuk menemui FIFA langsung dan melobi serta bernegosiasi, agar Indonesia tidak terkena sanksi berat setelah mendapat surat khusus dari Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ancaman sanksi FIFA tidak main-main, karena dapat merugikan persepakbolaan di Indonesia, salah satunya adalah dibekukannya sepak bola Indonesia untuk beberapa waktu yang tidak ditentukan. Nantinya Timnas Indonesia tidak bisa mengikuti pertandingan Internasional dan beberapa event sepak bola Internasional yang akan merugikan banyak klub sehingga para sponsor klub akan menarik diri.
Pertemuan Pak Erick Thohir dengan FIFA berjalan dengan baik, di mana PSSI melobi dan negosiasi dengan meyakinkan FIFA untuk serius akan mengerjakan poin-poin tranformasi sepak bola Indonesia. Hingga akhirnya PSSI tidak disanksi berat oleh FIFA, di mana FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
kupang.tribunnews.com
Selain itu, kini Indonesia ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Di mana sebelumnya gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia ditunjuk kembali untuk menggelar Piala Dunia U-17. Selain daripada kesiapan infrastruktur Indonesia yang lebih siap dibanding negara lain untuk menggelar Piala Dunia U-17, ada proses dibalik itu semua yaitu lobi yang dilakukan oleh Erick Thohir yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.
Awal mula terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, Erick Thohir mengatakan dirinya dihubungi oleh FIFA, dari situ ia tidak menyangka akan dibawa ke dalam rapat FIFA. Rapat tersebut ternyata sedang membahas tuan rumah Piala Dunia U-17 yang sebelumnya adalah Peru, tapi karena infrastruktur kurang siap akhirnya Indonesia yang ditunjuk menjadi alternatif tuan rumah Piala Dunia U-17.
Kesuksesan PSSI saat ini memang tidak bisa lepas dari peran Erick Thohir yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Banyak sekali kemajuan yang dilakukannya, mulai dari kasus kanjuruhan agar tidak mendapat sanksi berat dari FIFA, dan yang belum lama ini dapat mendatangkan Juara Piala Dunia 2022 yaitu Argentina untuk melakukan Friendly Match, lalu sekarang ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Selain dari itu juga banyak terobosan baru untuk sepak bola Indonesia yang telah dilakukannya. Memang jika dilihat dari latar belakang Erick Thohir adalah orang yang kompeten di bidang olahraga. Erick Thohir sempat menjadi Presiden klub Inter Milan dengan membeli saham mayoritas 70%. Ia juga sempat memiliki saham klub MLS yaitu DC United dan klub NBA yakni Philadelphia 76ers. Ia kini masih memiliki mayoritas saham klub Liga Inggris Oxford United, selain itu juga mempunyai saham Persis Solo.
Jadi, pengalaman Erick Thohir di dunia olahraga bukan hanya sekedar bisnis saja, tetapi passion beliau di dunia olahraga sangat tinggi, memiliki banyak jaringan dan hubungan, serta political power dan material power, sehingga mudah bagi beliau untuk melobi.
Daftar Pustaka
Jurnal
Hasanah, K. (2019). Strategi Lobi Dan Negosiasi Nahdlatul Ulama (Nu) Dalam Konflik Kebijakan Hari Sekolah. Alfuad: Jurnal Sosial Keagamaan, 3(2), 25. https://doi.org/10.31958/jsk.v3i2.1716