Lihat ke Halaman Asli

Hanafi Izhar

Penuntut Ilmu hingga akhir hayat

Moderasi Beragama, Perlukah ?

Diperbarui: 20 April 2022   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selamat malam .. salam sejahtera untuk para pembaca dimanapun anda berada.

...

Kali ini saya akan membahas isu yang selalu muncul di negara multikultural  (heterogen). Disini saya tidak membahas agama secara spesifik, namun lebih kepada fenomena dibalik itu.

..

Apa sih yang dimaksud dengan moderasi? dan apa sih yang dimaksud Agama? Dalam KBBI moderasi diartikan "pengurangan kekerasan" dan "penghindaran keesktreman" , sedangkan penulis mengartikan moderasi sebagai sikap tengah yang bearti moderasi adalah sikap ketidakberpihakan terhadap kecenderungan buta (nafsu).

Untuk definisi agama, KBBI memberikan pengertian "ajaran" dan "sistem yang mengatur tata cara keimanan (kepercayaan) dan peribadatan terhadap Tuhan yang Maha Kuasa yang serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya "

...

Di tengah hiruk-pikuk konflik Agama yang ada di Indonesia, Pemerintahan mendatangkan resolusi di bawah Kementrian Agama dengan menawarkan sebuah Konsep (ide) yang bertajuk  moderasi agama. Nah lucunya konsep ini juga diikuti dengan eskalasi konflik yang semakin tinggi, seakan-akan ide ini bukan menjadi solusi namun menjadi bara di tengah-tengah Api.

Menurut hemat penulis sedikit banyaknya ini juga disebabkan oleh kesalahan diksi dalam memilih tajuk,  penulis tidak menyalahkan ide dibalik moderasi beragama, namun jika kata "moderasi" yang mengindikasikan  ke-nisbi-an (relatif), disandingkan dengan "Agama" yang bermakna mutlak (eksklusif)  justru akan menjadi bias, terutama oleh kalangan awam (masyarakat umum). Tentu sebagaian besar masyarakat yang minim literasi akan salah memaknai konsep dari moderasi agama. Apalagi jika tajuk ini digaungkan di tengah defisit kepercayaan publik terhadap pemerintah disertai kefanatikan agama yang meningkat justru akan menimbulkan  permasalahan-permasalahan lain. 

Tegasnya penulis tidak menyalahkan "ide" dibalik konsep moderasi beragama, namun kesalahan dalam memilih diksi justru akan menimbulkan polemik baru. Kendati demikian yang terjadi biarlah terjadi, kita sebagai bagian dari masyarakat tetap harus mendukung program pemerintah ini dengan memberikan pemahaman yang utuh dan benar kepada publik tentang moderasi beragama.

...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline