AKU BERHIMPIT WAKTU menyelesaikan nada kegemaranku
Menukik rasa lemah berpusara abu waktu
Lantas menghadapi segala hal tertinggal di relung batinku
Berdaya paham menjadi kuat hiasan dinding itu
Sebab mendengar cerita tentang dia yang terus mengusik pemikiranku
Ku masih mengingatnya, entah sampai kapan riuh sendu menghasut jiwa malang tanpa tunggu
Bertabur gemerlap kehormatan karena kamu sanggup mengobati bayangku