Lihat ke Halaman Asli

Hana Anisa

Tenaga Pendidik - Surakarta

Ikut THR Kompasiana, Banyak Sukanya daripada Dukanya

Diperbarui: 9 Mei 2021   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://thr.kompasiana.com/samber

Tahun lalu menjadi tahun pertama saya mengetahui sebuah event THR Kompasiana. Tahunya baru beberapa hari setelah event ini mulai, sedangkan syarat untuk bisa menjadi calon pemenang adalah harus mengikuti semua tantangan menulis setiap hari selama bulan ramadan. Agak sebel sih waktu itu kenapa harus telat tahu infonya. Hasilnya, ya aku tidak mengikutinya karena pasti sudah gugur jadi calon juaranya. Jadi calon aja udah gugur duluan, peluang untuk jadi juara ya pastilah NOL. 

Oleh karena itu, aku memutuskan untuk tidak mengikutinya. Hanya sekedar tahu kalau kompasiana yang sudah aku kenal sejak tahun 206 silam, memiliki event seperti ini. Kompetisi menulis harian selama bulan ramadan. 

Tahun 2021 ini, aku secara tidak sengaja melihat informasi THR kompasiana lagi di instagram. Tidak terlambat seperti tahun lalu. Aku pun antusias untuk menantang diri sendiri mengikuti THR Kompasiana. Aku sudah semangat dan niat untuk berpartisipasi di event ini. Tidak ingin melewatkannya begitu saja. 

Kalau ditanya apa sih tujuannya? Jujur saja yang aku kejar adalah hadiah yang super menggiurkan. Ketika memaksakan diri untuk mengikuti kompetisi ini, saya menemukan banyak hal, mendapatkan pengalaman berharga dan nilai postif lainnya. Berbicara soal suka dan dukanya mengikuti event ini, aku berani menjawab kalau banyak sukanya dari pada dukanya. Mungkin karena baru pengalaman pertama mengikuti THR Kompasiana. Duka yang aku hadapi hanya seputar signal internet di rumah yang sering lelet saja. 

Kalau sukanya? Hmm, banyak sih bagi saya yang masih newbie ini. 

THR Kompasiana membuatku tertantang untuk menyelesaikan apa yang telah saya mulai

Sudah diniatkan sejak awal untuk mengikuti THR Kompasiana, begitu artikel pertama aku tayangkan disitulah aku mulai mewajibkan diri sendiri menyelesaikan tantangan ini hingga hari terakhir. Pada kesempatan kali ini aku ingin menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Menulis setiap hari dengan topik yang berbeda, mystery challange dan mystery topic menjadi warna warni perjuanganku untuk menyelesaikan tantangan ini. 

Terlepas dari hasilnya bagaimana, apakah saya akan menjadi juaranya atau tidak. Saya merasa bangga dengan diri sendiri karena setiap hari aku berhasil menirimkan tulisan sesuai tema dan waktu yang telah ditentukan. Tidak sekalipun terlambat dalam mengumpulkan tulisan. Bangga karena dunia tulisan ini memang skill yang ingin saya asah dan perdalam. Melalui event ini, saya ternyata bisa konsisten untuk menulis juga. 

THR Kompasiana mengajarkanku untuk tidak lagi malu dalam berkarya

Saya punya akun instagram, facebook dan twitter. Namun, saya adalah pengguna yang pasif. Jika melihat semua akun media sosialku postingan terakhir adalah 3 - 4 tahun yang lalu. Begitu tahun mystery challenge adalah membuat mini vlog IG, saya merasa malu untuk melakukannya. Ingin rasanya menyera, tapi tidak aku lakukan. Aku lawan rasa malu dan malasku dalam membuat konten demi sebuah janji pada diri sendiri untuk mengikuti kontes ini hingga tuntas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline