Marhaban Yaa Ramadhan.... Selamat datang bulan suci ramadhan!
Ramadhan menjadi bulan spesial yang kedatangannya selalu dinantikan oleh umat islam sedunia. Keistimewaan yang terkandung dalam bulan suci ramadhan membuat masyarakat begitu antusias dalam menyambut kehadirannya.
Berbagai macam persiapan dilakukan, mulai dari membersihkan diri sendiri, tempat ibadah hingga mempersiapkan menu sahur dan buka puasa. Selain itu, satu bulan ramadhan selalu dipadati dengan berbagai macam aktivitas ibadah seperti, sholat tarawih berjamaah, khataman di masjid, pengajian, berbagi takjil, sahur on the road, TPA, silaturahmi dan lain sebagainya.
Kebersamaan umat islam berlomba - lomba dalam kebaikan di bulan ini menjadi salah satu kenikmatan yang begitu luar biasa. Padatnya aktivitas kebersamaan inilah yang selalu kita rindukan. Namun, kebersamaan ini kemudian hilang seketika ketika pandemi covid-19 meyerang di Indonesia pada tahun 2020. Semua agenda yang telah dipersiapkan tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Masih teringat jelas bagaimana suasana bulan ramadhan tahun lalu. Ramadhan di tahun 2020 menjadi momen mengejutkan karena untuk pertama kalinya kita harus menjalani puasa di tengah masa pandemi. Kerumunan umat muslim dalam rangka beribadah tiba - tiba dilarang dengan tujuan mencegah dan menghentikan penyebaran virus corona. Masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah ditutup.
Seluruh kegiatan yang mengundang perkumpulan masyarakat dan keramaian harus dihentikan. Semua aktivitas dibatasi. Seluruh masyarakat dihimbau untuk di rumah saja demi keselamatan bersama. Ibadah di rumah saja. Masyarakat diijinkan keluar rumah untuk hal mendesak dan harus mematuhi protokol kesehatan. Hening dan sepi itulah yang kita rasakan. Bahkan muncul slogan "kapan lagi kaum rebahan bisa menyelamatkan dunia?"
Tahun 2020, menjadi tahun terberat bagi kita dalam menjalankan ibadah puasa. Tidak ada yang siap dengan perubahan secara mendadak. Kita hanya bisa menyadari, menerima dan melakukan penyesuaian atas kondisi luar biasa ini.
Segala bentuk aktivitas ibadah harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Kalau kata orang jawa "mboh piye carane ngibadah tetep kudu mlaku" (Tidak peduli bagaimana caranya, ibadah harus terus berjalan). Sesuatu yang berat jika dihadapi bersama pasti akan terasa ringan. Kita pun telah berhasil melewati bulan puasa di tengah pandemi untuk pertama kalinya.
Rasanya baru kemarin kita berpuasa. Tak terasa tahun ini, kita bertemu kembali dengan bulan suci ramadhan di tengah pandemi lagi. Tentu keberhasilan kita menjalani puasa di tahun lalu, menjadi bekal untuk kita menjalankan ibadah puasa di tahun ini.
Tidak perlu mengutuk pandemi yang belum berlalu padahal sudah setahun lamanya. Tidak hanya kamu sendiri yang merasakan, tetapi kita semua merasakan hal yang sama.