Lihat ke Halaman Asli

Hana Angelica

Saya seorang mahasiswa

Pembayaran dengan QRIS, Begini Tanggapan Tukang Parkir

Diperbarui: 17 Oktober 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari Penulis

Mulai Kamis (10/10/2024), Kota Bandung resmi memberlakukan pembayaran parkir menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dibeberapa titik tertentu, salah satunya di kawasan Braga, yang meliputi Jl. Alkateri, Jl. ABC, dan Jl. Banceuy. Langkah ini diambil untuk mendukung digitalisasi transaksi dan mempermudah pengguna layanan parkir.

Namun, sejumlah tukang parkir di lokasi tersebut menyampaikan pendapat bahwa penerapan QRIS dalam pembayaran parkir belum sepenuhnya efektif. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah keinginan pengendara untuk membayar secara cepat dan praktis. Andika, seorang juru parkir di Jl. ABC, mengatakan bahwa banyak pengendara lebih memilih membayar tunai karena prosesnya lebih sederhana.

"Kadang pengendara ingin cepat keluar parkiran, jadi lebih memilih bayar tunai langsung daripada harus menggunakan QRIS," ujar Andika saat ditemui di lokasi.

Foto dari Penulis

Selain itu, Andika menambahkan bahwa penggunaan QRIS kurang cocok diterapkan di beberapa area yang memiliki pengunjung dengan latar belakang usia dan pengetahuan teknologi yang beragam. 

"Bayar pakai QRIS agak ribet, karena selain harus menggunakan aplikasi, kami juga sering kali harus mengajari pengunjung cara melakukannya. Ini membuat mereka lebih memilih bayar tunai lebih ke kami dibanding menggunakan aplikasi," tambahnya.

Meskipun QRIS sudah diterapkan selama lebih dari lima hari di kawasan tersebut, respon para tukang parkir menunjukkan adanya tantangan dalam proses adaptasi. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan pengetahuan pengunjung mengenai penggunaan teknologi ini.

"Di satu sisi, QRIS memang mempermudah sistem pembayaran menjadi lebih modern dan transparan. Namun, di sisi lain, masih banyak faktor yang membuat penerapannya kurang efektif, terutama dalam hal edukasi pengguna," tutup Andika.

Pemerintah Kota Bandung berharap sistem ini dapat berjalan lebih lancar seiring waktu, dengan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya di area yang telah menerapkan sistem pembayaran nontunai  tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline