Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Kita Harus Memperingati Maulid Nabi SAW?

Diperbarui: 11 Desember 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa kita harus memperingati maulid Nabi SAW ?

Sering sesorang bertanya, kenapa kita harus memperingati maulid Nabi SAW ? Apakahan dahulu para sahabat memperingati maulid Nabi SAW ?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harusnya sudah bisa dijawab oleh si penanya sendiri. Dulu, pada zamannya sahabat, yang namanya peringatan maulid Nabi SAW tidak pernah dilakukan. Rasa cinta para sahabat terhadap Beliau tercermin dari keseharian, maupun kebersamaan para sahabat dalam medan peperanangan. Tidak ada satu riwayatpun yang mengatakan bahwa sahabat pernah melakukan peringatan Maulid Rasul. Karena kecintaan para sahabat sudah mendarah daging, dengan keseharian melihat akhlak Nabi rasa cinta para sahabat selalu bertambah. 

 

Pada masa sekarang, menumbuhkan rasa cinta pada Nabi dengan media maulid Nabi merupakan salah satu caranya. Dengan membaca kisah-kisah beliau akan semakin bertambah rasa keingin tahuan kita akan siapa sebenarnya kekasih yang selama ini wajib kita cintai. Para ulama' dahulu banyak mengarang tentang kitab tentang kisah-kisah atau sejarah perjuangan Nabi. Dengan membacanya dapat memupuk hati kita agar selalu mencintai Nabi.

 

Adapun kenapa kita harus memperingatinya, dikarenan adanya jarak zaman yang memisahkan kehidupan kita dengan kehidupan Rasullah. Para sahabat Melihat tingkah laku Rasulullah, tidak perlu lagi menceritakan kisah beliau, disamping buku-buku yang ditulis para Ulama' jauh setelah zaman para sahabat. Sahabat menjadi saksi secara langsung bagaimana perjuangan Nabi dalam berdakwah. Jadi tidak diragukan lagi kecintaannya terhadap Nabi. 

 

Justru itu, seharusnya kitalah yang harus sering-sering membaca dan mengisahkan perjuangan Nabi SAW agar selalu bertabah kecintaan kita kepada beiau, dikarenakan kita tidak pernah melihat dan berjumpa dengan Beliau pada masa sekarang ini. Dengan kitab-kitab yang ditulis para ulama' kita bisa membacanya, seperti shimtu dhuror, al barjanji dan lain sebagainya.

 

Wallahu 'alam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline