Lihat ke Halaman Asli

Hamzet

Keterangan Profil harus diisi

Ceramah kok Ngomongin Orang Mulu

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: qomara77.wordpress.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Sumber gambar: qomara77.wordpress.com"][/caption]

Peringatan kemerdekaan kali ini di RT 1808 RW 2011 di sebuah Desa di Planet Kenthir dilangsungkan secara sederhana. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung penuh hiburan dengan menaggap wayang tujuh hari tujuh malam (kasian banget sang dalang Kang Bambang Pribadi). Lomba-lomba makan kerupuk sampai makan batu juga ditiadakan. Selain karena bertepatan dengan bulan puasa, perayaan Hari Proklamasi kali ini demi menghemat anggaran RT. Maklum lah, Kas RT terkuras habis karena baru saja dibobol seorang pengurus. Gara-gara seorang pengurus bernama Nyasarudin berpelesir ke Kolombia, duit warga sebesar 6 Triliun lebih terkuras. Belum lagi Pak RT Amalludin harus merogoh koceknya sendiri sebesar 4 Miliar untuk menyewa sebuah becak menjemput Nyasarudin yang tidak bisa pulang karena kehabisan duit. (Parah nih orang, masa 6 Triliun duit masih kurang juga?)

Musyawarah warga yang dilakukan secara marathon (sambil lari-lari) sejak awal puasa menghasilkan keputusan peringatan HUT RI kali ini cukup dengan tasyakuran disertai dengan ceramah oleh seorang tokoh masyarakat. Dusmin, seorang warga RT 1808 mempertanyakan kebijakan Spidererte yang meniadakan lomba-lomba. Maklum lah selama 10 tahun berturut-turut Dusmin selalu menjadi juara Lomba Mirip Kambing. Tahun ini Dusmin dipastikan tidak bisa mengangkat trophy tinggi-tinggi lagi sebagai sang juara.

Acara tasayakuran itu berlangsung kemarin. Slamet, sang tokoh masyarakat didapuk memberikan ceramah singkat. Rupanya Slamet paham betul kondisi keuangan RT 1808 lagi bokek. Maka Ia berpidato tak berapa lama dan memberikan program khusus “bicara 7 menit, gratis tiga menit”. Slamet kuatir jika berpidato sampai 2 jam, panitia bakal tak mampu memberinya honor. Jadi ia cukupkan berpidato selama 10 menit saja. Asal tahu, tarif Slamet lumayan tinggi dan dihitung permenit. Lebih tinggi dari biaya telepon ke luar negeri.

Seluruh warga tumplek blek di halaman rumah Pak RT. Hanya satu orang yang tak tampak batang pantatnya, si Kardiman. Biasanya ia rajin hadir ke acara-acara seperti itu. Alasannya sederhana: Bisa makan gratis...tis...tis... Kardiman justru menampakkan diri setelah acara usai.

“Kemana aja Lo, Man. Kok ga dateng tadi di acara?” sapa Kliwon ketika berpapasan dengan Kardiman sepulang dari tasyakuran.

“Males aja Gue. Acara gitu-gitu ngomongin orang mulu. Lagian suka nyindir-nyindir Gue” jawab kardiman enteng.

“Ngomongin orang gimana...?”

“emmmm.... ya ituh, orang ga boleh gini, harus gitu. Kudu baik sama orang laen...”

“Ya pantes lah Man, lah yang diceramahi orang. Bukan kambing. Ya jelas aja ngomongin orang”

Sepenuh Cinta

Hamzet [penyair kenthir berdarah]

18082011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline