Ada yang bilang angka 17 adalah angka keramat –saya lebih suka menyebutnya istimewa. Entah itu dipandang dari sudut numerologi, mistik atau hanya othak-athik isengsaja. Kupasan mengenai keistimewaan angka 17 ini sudah bertebaran di Kompasiana ini. Apalagi hari ini, tanggal 17 Agustus 2011 yang bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1432 Hijriah.
Konon Ir. Soekarno menolak keinginan Sukarni untuk memproklamasikan kemerdekaan sehari lebih cepat. Selain karena alasan memilih tanggal 17, Ir. Soekarno yang terang-terangan mengaku percaya pada mistik, juga beralasan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Hari Jumat legi. Sebuah hari Jumat yang memeiliki keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam di Jawa.
Sedangkan bagi saya sendiri, angka 17 merupakan sebuah angka yang teramat sangat saya sukai. Di angka itu lah saya dilahirkan. Kesamaan-kesamaan tanggal kejadian peristiwa penting dengan kelahiran saya menerbitkan kebanggaan.
Hari ini 17 Agustus 2011, selain sebagai hari bersejarah bagi bangsa Indonesia dan bagi umat muslim, bagi saya sendiri juga bermakna amat istimewa. Ya, tulisan ini menjadi tulisan ke-17 saya pada bulan ini. Juga, Bulan Agustus ini menjadi bulan pemecahan rekor produktivitas menulis saya sendiri. Jumlah postingan terbesar adalah sebanyak 14 biji pada Desember 2010. Betapa suatu hal yang patut disyukuri.
Oh ya, biar semakin kental beraroma 17, postingan ini saya jadwal publish pukul 17 sore ini. Sementara saya sendiri mau mandi. Teman-teman sudah bolak-balik sms mo berangkat Aubade.
Min... Admin.... tolongin yah, publishin tulisan ini pukul 17.00 WIB. Gue mo Aubade (ceileeeeee.... ikut upcara sore coy...)
Sepenuh Cinta Hamzet [penyair kenthir berdarah] 17082011 1425
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H