Lihat ke Halaman Asli

Hamzet

Keterangan Profil harus diisi

Planet Kenthir Gerombolan Penulis Esek-esek?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: http://piccat.com/pictures/730/pornografi.jpg

[caption id="" align="alignleft" width="384" caption="sumber gambar: http://piccat.com/pictures/730/pornografi.jpg"] [/caption] Dua hari ini Kompasiana riuh dengan beberapa tulisan yang menentang postingan esek-esek. Tentangan terhadap tulisan esek-esek menjadi trending topic setelah Diary Sang Penggoda (DSP) dan Sastra Instan mengemuka. Popularitas topik anti-selangkangan ini pun segera meng-efek domino. Bahkan mengalahkan ketenaran sebuah even multinasional yang kini sedang digelar di Palembang dan Jakarta.

Keberatan beberapa kompasianer terhadap tulisan seperti itu wajar. Tapi sayang, beberapa tulisan dan/atau komentar mengarah kepada Planet Kenthir (PK), baik secara tersirat maupun tegas tersurat. Terus terang, ini membuat jengah juga. Berkali-kali PK dituding sebagai biang pembuat onar di Kompasiana. Jika pun tulisan kami (warga PK), dinilai vulgar tentu kami tunduk pada ketentuan Term and Condition yang diterapkan Kompasiana.

Pengakuan seorang Kompasianer yang pernah menulis esek-esek secara vulgar pun diabaikan. Adalah Mboko Rongo yang akhirnya secara jantan mengakui bahwa ia-lah pelakunya. Dalam penjelasannya, ia juga mengakui sebanyak 7 tulisannya dihapus admin karena memuat hal-hal yang melanggar ketentuan. Foto profilnya yang ditegur admin juga dia kisahkan.

Namun demikian, tak ada satu pun kalimatnya yang menyatakan bahwa dia adalah seorang aktivis Planet Kenthir. Tidak ada!  Tapi pengakuan lugas dan jantan itu tak jua merubah opini bahwa Planet Kenthirlah yang disasar tulisan Bu Linda Jalil, Rusma Rusana danSukron Abdillah. Telunjuk beberapa kompasianer tetap saja tertuding ke jidat Planet Kenthir.

Menanggapi pertanyaan yang saya ajukan apakah tulisan Sukron Abdillah tertuju kepada PK, yang bersangkutan berjanji menanyakan kepada pemberi info, temannya. PK atau bukan PK, ia tidak tegas menjawab. Lagi-lagi belum ada kejelasan, apakah PK yang disasar tulisan-tulisan anti esek-esek, termasuk di dalamnya, atau tidak sama sekali.

Sama seperti saat DSP mencuat, warga PK menjadi rerasan. Stigma jelek disematkan kepada PK. Tulisan apa pun dan oleh siapa pun yang saru, porno dan jorok dianggap datang dari Planet Kenthir. Saking bencinya terhadap Planet Kenhir, sampai-sampai ada tudingan bahwa Planet Kenthir mendapat perlakukan khusus dari Pepih Nugraha. Dipelihara, katanya.

Tapi tak apa lah, hak masing-masing mau membenci atau suka terhadap Planet Kenthir. Semua koreksi yang disampaikan dengan santun semoga menyadarkan kami untuk menulis lebih berkualitas dan mengandung pesan moral yang baik.

Buat teman-teman Planet Kenthir, mari kita menjadi pohon yang tinggi meski akan diterpa angin, daripada menjadi rumput yang diinjak-injak. Tetap semangat menulis!

-----------------

Tautan terkait:

1. Mboko Rongo : http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/13/mboko-rongo-mengucapkan-terima-kasih-semuanya-rip-13-november-2011/

2. Bu Linda Jalil: http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/13/surat-untuk-pepih-sang-admin-kompasiana-yang-lama/

3. Rusma Rusana: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/14/gerakan-tolak-tulisan-esek-esek-di-kompasiana/

4. Sukron Abdillah: http://media.kompasiana.com/new-media/2011/11/14/kompasiana-media-esek-esek-kah/

Probolinggo, 15112011

HAMZET [penyair kenthir berdarah]

---------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline