Konstelasi politik semakin tingg menjelang pemilu 2024, Ruang debat para politisi, para caleg dan seluruh masayarakat Indonesia semakin memanas di berbagai media terutama media online.
Berbagai Statement politik berupa kampanye politik dari para politisi, para caleg, tim sukses maupun simpatisan terkadang mengedukasi pemilih dengan menawarkan, visi, misi dan program kerja namun tidak sedikit statetement politik yang mendiskreditkan, memfitnah para figure dan caleg yang menimbulkan black camping.
Sebagai akademisi yang menerawang dan menganalisis setiap fenomena dan persoalan sosial termasuk persoalan politik, selalu menggunakan perspektif teoritis dan menjunjung tinggi nilai obyektifitas karena kebebasan berpikir pada ruang akademisi.
Menurut saya durasi waktu pemilu hanya beberapa bulan lagi, hal penting yang menjadi fokus perhatian para caleg adalah bagaimana membangun personal branding (kepribadian merek) untuk mendekatkan diri (figur) caleg ke lubuk hati pemilih.
Personal branding merupakan proses pembentukan citra diri di mata orang lain terhadap aspek - aspek yang dimiliki seseorang. Promosi diri ini meliputi kepribadian, pencapaian yang telah di raih, prestasi dan nilai - nilai lain yang di miliki oleh seseorang.
Personal branding dapat terlihat dari cara berpakaian, cara berbicara dan menyampaikan pesan secara lisan maupun tulisan di media online dan off line termasuk semua kepribadian yang melekat pada seorang caleg dan di lakukan secara konsisten serta di sadari orang lain, maka dapat membangun personal branding seseorang tanpa di sadari orang tersebut.
Namun personal branding bisa di bangun dengan sengaja artinya seorang caleg dapat mendesain bagaimana perspektif pemilih terhadap figur seorang caleg. Citra diri yang positif, profesional dan baik sangat di perlukan untuk menunjukan kredibilitas seorang caleg.
Menurut Gill Corkindale, yang menulis artikel di Harvard business Review menyatakan bahwa ada 4 hal penting dalam personal branding yaitu:
1. Menarik untuk orang - orang di sekitarnya
2. Otentik (Asli, tidak duplikasi orang lain)
3. konsisten