Lihat ke Halaman Asli

Hamzah Jamaludin

Hiduplah seperti yang engkau kehendaki, mencintailah selama engkau merasakan.

Pendusta Duniawi

Diperbarui: 21 April 2020   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit,
Badai menerjang bunga bermekar
Derai tangis membasahi bumi pertiwi
Penat di jeruji mengukung diri.

Laksana rembulan terbenam
Kehilangan benderang,
Bola mata menghilang
Kebenaran hanya kefanaan semata.

Suntuk mendengar percakapan
Manusia sibuk akan kebenarannya,
Perdebatan hebat bagai santapan
Tanpa poros, tanpa jeda, tanpa menanggalkan titik.

Ku mengendus bau kebencian
Di antara selaput kaki-kaki mungil
Berpijak di bumi menjulang tinggi ke awang-awang
Wahai kau yang bersembunyi di antara dalil-dalil ilahi.

Berbicara menggebu-gebu
Berbisik tanpa berdesis
Diam tapi mendendam
Mencabik-cabik hingga hayat tenggelam ruang.

Hamzahjams

Cimahi, 13 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline