Lihat ke Halaman Asli

Hamzah

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Peran Ekofeminisme dalam Mengatasi Kerusakan Lingkungan: Studi Kasus Penambangan di Indonesia

Diperbarui: 14 Mei 2024   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu isu global yang sangat mendesak untuk segera ditangani. Salah satu dampak negatif dari kerusakan lingkungan adalah akibat dari aktivitas penambangan yang dilakukan secara besar-besaran. Di Indonesia, penambangan telah menjadi salah satu sektor utama dalam perekonomian negara. Namun, penambangan juga menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Ekofeminisme menjadi salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penambangan. Ekofeminisme merupakan sebuah aliran pemikiran yang menggabungkan prinsip-prinsip feminisme dengan gerakan lingkungan. Dalam konteks penambangan di Indonesia, ekofeminisme dapat membantu dalam menyeimbangkan hubungan antara manusia dan alam, serta mengatasi ketimpangan gender yang sering kali dialami oleh perempuan di daerah-daerah yang terkena dampak penambangan.

Studi kasus penambangan batubara di Kalimantan Selatan dapat menjadi contoh bagaimana ekofeminisme dapat diterapkan dalam mengatasi kerusakan lingkungan. Penambangan batubara di sana telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah, seperti tercemarnya air sungai, terganggunya kehidupan hewan dan tumbuhan, serta keracunan bagi masyarakat sekitar akibat limbah dan debu batubara.

Dalam konteks ini, peran perempuan sebagai agen perubahan dalam mengatasi kerusakan lingkungan sangat penting untuk diperkuat. Perempuan memiliki peran yang krusial dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekofeminisme, perempuan di Kalimantan Selatan dapat bersama-sama melawan aktivitas penambangan yang merusak lingkungan mereka.

Selain itu, perempuan juga harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan di daerah mereka. Dengan melibatkan perempuan dalam proses pengambilan keputusan, maka kebijakan-kebijakan yang dihasilkan akan lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan kerusakan lingkungan akibat penambangan di Indonesia, ekofeminisme dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan melibatkan perempuan dan menerapkan prinsip-prinsip ekofeminisme dalam setiap langkah penanggulangan kerusakan lingkungan, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline