Dunia pendidikan selalu identik dengan artikel. Apalagi jika sudah menduduki bangku perkuliahan. Bahkan, oleh kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan tinggi. Jumlah artikel menjadi salah satu point dalam penilaian kinerja sebuah Universitas.
Terbitnya sebuah artikel oleh jurnal yang memiliki indeks atau akretidasi, mencerminkan kualitas penelitian dari suatu perguruan tinggi. Semakin tinggi indeks suatu jurnal, maka semakin bagus kualitas tulisan tersebut.
Untuk jurnal terindeks scopus, indeks tertinggi adalah jurnal yang memiliki indeks Q1, kemudian Q2, berturutan sampai Q4.
Sedangkan, untuk jurnal nasional, Indonesia sendiri memiliki pengindeks sendiri, yaitu SINTA.
Ada yang tahu apa kepanjangan dari SINTA?
Sinta singkatan dari Science and Technology Index. Merupakan sebuah Sistem informasi penelitian berbasis web menawarkan akses yang cepat, mudah dan lengkap untuk mengukur kinerja peneliti, institusi dan jurnal di Indonesia. Dengan alamat https://sinta.ristekbrin.go.id/
Di bagian halaman depan SINTA, bisa dilihat berbagai item yang menjadi tolak ukur terhadap suatu perguruan tinggi. Misalnya jumlah dokumen yang terindek scopus.
SINTA juga dilengkapi dengan fitur Top 10 Affiliation Publications, fitur ini berfungsi untuk mengetahui jumlah Affiliation artikel yang publish
Kemudian, dari SINTA juga bisa melihat jumlah buku dan jumlah HKI suatu perguruan tinggi. Yang merupakan point penilaian klaterisasi perguruan tinggi.
Untuk jurnal Nasional, saat ini, pengindek suatu jurnal memakai sisten Sinta 1 (S1), Sinta 2 (S2), Sinta 3 (S3), Sinta 4 (S4), Sinta 5 (S5), dan Sinta 6 (S6).
Terbitnya suatu artikel, pastilah dalam proses dan perjalanan yang panjang. Banyak yang terlibat dalamnya. Entah itu mulai dari awal penelitian, manuscript, dan proses review kemudian revisi.hingga akhirnya publish.