Untuk kesekian kalinya statement wakil ketua DPR Fadli Zon lagi2 sukses membuat kening saya mengkerut. "Sebaiknya pemerintah menaturalisasi pengungsi Rohingya", ujar Fadly Zon. Seperti dikutip CNNINDONESIA.COM 7/9/17.
What? Apakah seorang Fadli Zon memikirkan pernyataannya? Padahal beberapa hari yang lalu, wakil rakyat yang kerap membingungkan rakyat ini, membuat saya bak tersengat tawon dihidung, ketika dia menulis, "Rezim ini kelihatannya tak mendukung masyarakat #rohingya yang jd korban n pembantaian. Apakah krn kebetulan mereka Muslim?", tulis Fadli Zon di akun twitter-nya. 3/9/17
Padahal kita tahu, dari seluruh negara manapun didunia, pemerintah Indonesia-lah yg paling responsif terhadap kasus di Myanmar dengan mengirim bantuan dan juga utusan pemerintah ke Myanmar. Dan sampai detik ini, baru bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang di izinkan untuk masuk ke Myanmar. Anda tidak akan semudah itu mencapai hal itu tanpa usaha keras dari pemerintah. Ini terjadi berkat usaha dari pemerintah RI dengan mengirim utusan bertemu dengan pemerintah Myanmar yang diwakili Aung San Suu Kyi.
Jadi mengapa beliau membuat pernyataan yang terbalik dari fakta? Sungguh, statement wakil rakyat ini benar2 membingungkan rakyat.
Menjadi wajar saat bapak KAPOLRI Tito Karnavian kemudian membuat statement bahwa kasus Rohingya telah digoreng para politisi ke area politik dengan tujuan untuk menghantam pemerintah. Tidak murni lagi tentang kepedulian sosial (Kompas.com 5/9/17)
STATEMENT POLITIK
Terkait statement Fadli Zon yang menyerukan NATURALISASI terhadap pengungsi Myanmar, saya sangat percaya bahwa statement tersebut lagi2 sebuah statement politik, lebih tepatnya manuver politik ketimbang sebuah ketulusan ingin membantu. Kecuali jika hati beliau seputih hati malaikat yang hendak menampung semua pengungsi dari berbagai negara di rumahnya.
Jika pengungsi Myanmar dinaturalisasi, ada jutaan pengungsi dari berbagai negara didunia yang siap menyerbu negara kita, mengibah2 untuk diterima sebagai WNI sebagaimana pengungsi Myanmar. Apakah status negara berpenduduk ke 4 terbesar didunia dengan jumlah 255 juta masih belum cukup? Menerima WNA berarti pengeluaran perlu penginapan, biaya dll. Bagaimana pemerintah diminta mengurus warga negara lain sementara kita sendiri masih memiliki belasan juta warga sendiri yang maih hidup dibawa garis kemisikinan? Apakah seorang Fadli Zon tidak memikirkan hal tersebut?
Saya orang pertama yang tidak yakin bahwa Fadli Zon orang yang bodoh, tidak paham geopolitik. Beliau adalah orang cerdas, gelar Doktor (DR) dan Master of Science (M.Sc) membuktikan hal itu. Jadi apa maksud dari statement Fadly Zon?
KAMUFLASE
Bagi orang buta politik, statement Fadly Zon akan dianggap tutur kata seorang yang berhati malaikat. Bak tetesan air hujat yang turun di tanah gersang. Namun bagiku, jelas sekali bahwa statement Fadly Zon adalah statement kamuflase. Terdapat sebuah keuntungan yang hendak diraih dari cara tersebut, yang bagi orang awam politik tidak mengetahuinya.