Bening rona mata seindah itu
Buatku lemas tak bertumpu
Begitu hangat hati ini karena garis senyummu
Wahai Bidadariku
Berulangkali ku sebut namamu
Dan meminta angin sampaikan salamku
Namun ku takut angin itu canggung akan tuturmu
Mataku tak bisa terpejam bertikai waktu
Segala ku pikir segala ku setir tiada berlaku
Memang tak pantas dikau ku ganggu
Namun biarkan aku selalu menunggu