Lihat ke Halaman Asli

Pembenahan Persepakbolaan Indonesia di Bawah Pimpinan Erick Thohir

Diperbarui: 12 Juni 2023   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamis (16/2), Erick Thohir resmi menjadi ketua umum PSSI periode 2023-2027. Erick terpilih menjadi ketua umum PSSI dari hasil kongres luar biasa yang diadakan oleh PSSI di Jakarta.

Sebagai ketua umum PSSI yang baru, Erick memiliki tugas yang sangat berat. Mengingat terdapat banyak masalah yang ada dalam persepakbolaan Indonesia yang tak kunjung usai. Mulai dari masalah kualitas wasit, pengaturan skor, mafia bola, bobroknya manajemen liga, dll. Karena masa baktinya hanya 4 tahun, Erick harus gerak cepat menemukan solusi dari masalah-masalah yang ada dalam persepakbolaan Indonesia.

Untuk menyelesaikan tugas beratnya tersebut, Erick memulai dengan merombak ulang liga. Ia akan mengubah format liga 1 yang nantinya, liga 1 akan dipisah menjadi dua periode, periode musim reguler dan periode play-off. Nantinya, 18 tim akan bertarung di musim reguler lalu dilanjutkan dengan periode play-off yang akan diikuti oleh 4 tim teratas periode musim reguler. Perubahan format ini diharapkan dapat menjadikan liga 1 lebih kompetitif lagi.

Selain merombak format liga, PSSI juga akan melakukan perubahan dalam manajemen liga 1 dan liga 2. PSSI akan memisahkan manajemen liga 1 dan liga 2 yang sebelumnya keduanya dioperasikan oleh PT LIB. Perubahan tersebut diharapkan akan memperbaiki masalah manajemen liga 1 maupun liga 2.

Perbaikan juga akan dilakukan dalam sektor manajemen keuangan PSSI. Selama ini, PSSI belum konsisten tentang distribusi keuangan bonus juara liga terhadap PT LIB. Kesimpangsiuran manajemen keuangan tersebut akan ditangani oleh dua audit ternama, Ernst dan Young, untuk melakukan audit forensik dalam tubuh organisasi PSSI dan PT LIB. Mereka ditunjuk langsung oleh Erick Thohir untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam hal kualitas wasit, Erick juga akan melakukan perbaikan kualitas wasit. Permasalahan kualitas wasit sendiri sangat sering terjadi di persepakbolaan dalam negeri. Banyak wasit yang melakukan blunder fatal ataupun memutuskan keputusan yang kontroversial bagi seluruh orang. Untuk meminimalisasi hal tersebut, PSSI akan bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk melakukan kerja sama terkait pengelolaan liga dan pemakaian, pengawasan, dan peningkatan kualitas wasit Indonesia.

Selain bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang, PSSI juga telah mengirim surat ke FIFA tentang penggunaan Video Assistant Refferee (VAR). Penggunaan VAR tersebut diharapkan untuk bisa meminimalisasi kesalahan yang dilakukan oleh wasit.

Saat pertemuan antara PSSI, PT LIB, dan distributor VAR dari Singapura, Erick selaku ketua umum PSSI menyatakan, "Hari ini kami telah berkirim surat kepada FIFA terkait rencana melanjutkan proses penerapan VAR di Indonesia. Sesuai panduan dari FIFA, kami melampirkan pula beberapa tahapan awal yang harus dipenuhi seperti membentuk VAR Project Team, menetapkan timeline program, kepastian sumber pendanaan dan provider teknologi yang dipilih,"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline