CIAMIS- Kunjungan cawapres no urut 1 di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis Jawa Barat pada pukul 21.20 WIB mendapat sambutan yang meriah dikalangan para santri baru Ponpes Darussalam. Setibanya rombongan di Ponpes langsung menuju kediaman K.H Fadlil Munawwar Manshur untuk bersilaturahmi sebelum melaksanakan acara inti di gedung serbaguna Ponpes Darusslam.
Dalam kesempatan kali ini setelah melakukan kunjungan ke beberapa pesantren di Jawa Barat khususnya daerah Tasikmalaya dan Ciamis, Hatta Rajasa yang sebelumnya mengunjungi Pesantren Cipasung di Tasikmalaya segera meluncur ke Ponpes Darussalam Ciamis.
Dalam sambutan hangat pada acara silaturahmi yang disampaikan oleh K.H Fadlil Munawwar Manshur mengatakan bahwa “Ponpes Darussalam sebagai central of excellent sangat menentukan arah masa depan bangsa ini. Terlebih dengan adanya ratusan ribu para alumni Ponpes Darussalam yang tersebar di seluruh penjuru dunia, yang akan senantiasa menyiarkan nilai-nilai keilmuan dengan semangat Qur’an dan Hadist akan sangat berpengaruh pada kemajuan bangsa di masa yang akan datang” begitu ujar K.H Fadlil Munawwar Manshur selaku pengasuh Ponpes Darussalam Ciamis. Dalam pidato sambutan yang penuh dengan hikmat ini beberapa kali bapak Kiai memberikan doa restukepada pasangan capres Prabowo Subianto ini untuk dapat menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang maju dengan semangat keilmuan yang antara lain salah satunya dengan pengembangan wawasan keilmuan para santri di seluruh Indonesia khususnya di Darussalam yang sekaligus sebagai central of excellent dalam rangka memajukan nilai martabat anak bangsa di Indonesia.
Hatta Rajasa memberikan respon yang positif terkait dengan pengembangan nilai-nilai (values) para santri ini guna mengembangkan mutu kualitas anak bangsa dalam menyongsong peradaban umat di masa yang akan datang. Beliau mengatakan bahwa “Para anak bangsa yang nantinya sebagai masa depan bangsa ini perlu mengedepankan nilai-nilai yang mengusung semangat well fair society dan culture society. Artinya dengan mengedepankan nilai-nilai budaya yang beradab maka negeri ini akan menjadi negeri yang disegani oleh negeri lainya di dunia”. Hatta pun menilai bahwa dalam rangka mengembangkan nilai pendidikan yang inklusif yang tanpa diskriminasi, ini menjadi keunggulan tersendiri yang ada pada nilai pendidikan kita. Dalam ucapan selanjutnya, Hatta pun megakui perlunya pembangunan human capital pada tiap-tiap manusia guna memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dalam ajang persaingan global yang semakin kuat. Ini sejalan dengan hasil pengamatan beliau bahwa indeks usia produktif bangsa ini sangat besar melebihi usia non produktif. Indikator ini terlihat jelas bahwa masyarakat usia 0-15 th lebih besar ketimbang usia 15-60-
an. Artinya keadaan ini sangat langka terjadi bahkan mungkin hanya akan terjadi satu kali dalam sejarah bangsa kita ini. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang sangat besar ini maka jangan sampai lengah pada pemberdayaan manusia bangsa Indonesia ini, karna dengan terbinanya pemuda-pemudi ini akan sangat menentukan kemana akan dibawanya negeri ini di masa yang akan datang. Garis besarnya ialah “masa depan bangsa ini ada pada tangan para pemuda/i dan santriwan/ti di masa ini”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H