Lihat ke Halaman Asli

Galuh Ajeng Hamindhani

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota , Fakultas Teknik, Universitas Jember

Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal untuk Mengatasi Kemiskinan

Diperbarui: 1 Desember 2019   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

            Sebuah negara pasti memiliki permasalahan untuk menghadapi dan menangani serta menangani kemiskinan, baik itu masyarakatnya mau pun daerahnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menghadapi berbagai permasalahan kemiskinan yang sedang terjadi. Karena Indonesia terdiri dari beberapa pulau, artinya Indonesia memiliki beragam daerah, dimana pengembangan ekonomi lokal nya tidak semuanya maju atau berhasil meningkatkan pendapatan daerah lokal nya. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk pengembangan ekonomi lokal tersebut. Apa sih sebenarnya pengembangan ekonomi lokal itu?

            Pengembangan ekonomi lokal menurut Wold Bank (2001) adalah proses dimana para pelaku pembangunan bekerja kolektif dengan mitra dari sektor publik, swasta, dan non pemerintah untuk menciptakan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja. Pengembangan ekonomi lokal merupakan suatu proses yang melibatkan pembentukan kelembagaan baru, pertumbuhan industri baru, meningkatkan kapasitas pekerja untuk menghasilkan produk yang lebih bermutu, mengidentifikasi pasar baru, dan pembentukan pendirian usaha-usaha baru yang berpengaruh dalam peningkatan serta pengembangan sebuah ekonomi.

           Tujuan dilakukannya pengembangan ekonomi lokal ini adalah guna untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan dan meratakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan daerah maupun masyarakat, meningkatkan daya saing ekonomi, serta membangun dan mengembangkan kerjasama yang positif antar daerah. Dengan tujuan-tujuan tersebut, dalam pengembangan ekonomi lokal memiliki beberapa aspek utama. Aspek utama pengembangan ekonomi lokal yaitu, kelompok sasaran, faktor lokasi, kesinergian dan fokus kebijakan, pembangunan berkelanjutan, tata pemerintahan, serta proses manajemen.

            Terdapat beberapa hal dalam pendekatan pengembangan ekonomi lokal dengan beragam prinsip, prinsip yang pertama adalah prinsip ekonomi, adanya permintaan pasar, terfokus pada klaster dari ekonomi yang ada dan hubungan antara produsen skala kecil dengan perusahaan pengekspor. Kedua adalah prinsip kemitraan, yaitu terdapat pembagian tanggung jawab antara pemerintah dengan pihak swasta, pihak swasta lebih berperan aktif, kemitraan berorientasi pada sumber lokal, dan pemerintah dituntut untuk aktif dalam merespon. Ketiga adalah prinsip kelembagaan, yaitu prinsip yang mengidentifikasi stakeholder terkait klaster ekonomi yang dikembangkan, adanya forum antar stakeholder, mobilisasi sumber daya lokal, serta mengembangkan atas dasar kelembagaan dan kegiatan ekonomi yang ada saat ini.

            Tahapan pertama yang dilakukan untuk pengembangan ekonomi lokal adalah persiapan, dimana adanya kegiatan sosialisasi atau penyebarluasan informasi tentang PEL, membentuk organisasi pelaksanaan, dan menganalisis sumber daya sesuai dengan kondisi eksisting daerah. Tahapan yang kedua berupa perencanaan yaitu, mengidentifikasi dan penentuan klaster ekonomi yang akan menjadi fokus dalam pelaksanaan PEL, membentuk forum kemitraan dengan stakeholder PEL, merumuskan dan menyusun strategi PEL, serta memastikan apakah terpenuhinya kondisi bagi keberhasilan pelaksanaan PEL. 

Selanjutnya tahapan yang ketiga adalah pelaksanaan, dimana adanya kegiatan peningkatan dan memperkuat kapasitas stakeholder daerah, menciptakan lingkungan kondusif guna untuk pertumbuhan investasi baru, mengembangkan dan memperluas pasar dengan melakukan promosi pada klaster ekonomi yang terpilih, memperkuat kapasitas dan kemampuan/keterampilan produsen atau pekerja nya, serta membangun kerjasama antar daerah. Tahapan yang terakhir yaitu berupa monitoring dan evaluasi, dimana adanya pembangunan sistem dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta output yang dihasilkan mampu dijadikan sebuah pembelajaran agar pelaksanaan PEL (pengembangan ekonomi lokal) di masa yang akan datang dapat berjalan lebih baik dari masa sebelumnya maupun masa kini.

            Pengembangan ekonomi lokal untuk menangani masalah kemiskinan yang terjadi adalah dengan melalui strategi pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan kesempatan kerja berbasis masyarakat. Pada strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan adalah mengadakan sebuah pelatihan khusus untuk para pekerja sesuai bidang usaha tersebut, melakukan sasaran penempatan pengembangan sumber daya manusia dengan tepat atau tidak salah sasaran, mengutamakan keselamatan kerja, membangun program sekolah yang sekalian bekerja atau praktik, dan membentuk program ketenagaan lokal yang sesuai. Sedangkan pada strategi pengembangan kesempatan kerja berbasis masyarakat adalah dengan membentuk kelompok atau organisasi berbasis kemasyarakatan, mengutamakan sebuah kegiatan kerjasama, dan land trust and similar community ownership instrument (kepercayaan tanah dan instrumen kepemilikan masyarakat yang serupa).

            Dengan adanya kedua strategi ini dalam pengembangan ekonomi lokal atau PEL dapat meningkatkan sumber daya manusia baik itu dalam keterampilan maupun keahlian dalam penggunaan teknologi usaha terbarukan, sehingga mampu mengurangi tingkat kemiskinan degan membangun usaha baru yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah berupa meningkatnya daya saing ekonomi dan peningkatan pendapatan daerah serta masyarakat itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline