Lihat ke Halaman Asli

Galuh Ajeng Hamindhani

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota , Fakultas Teknik, Universitas Jember

Analisis Multi Sektor sebagai Salah Satu Kerangka Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah

Diperbarui: 26 November 2019   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam dunia perekonomian guna untuk mengetahui perkembangannya yang dapat dijadikan sebagai masukkan, bahan refisi, dan bahan bahasan topik yang bermanfaat untuk sebuah perencanaan dan perancangan suatu kota atau wilayah, memiliki berbagai macam teknik analisis dan beragam cara. Salah satu contoh teknik analisis tersebut adalah MSA atau yang dapat disebut juga Multi Sektor Analisis.

MSA atau multi sektor analisis menurut Roberts dan Stimson (1998) adalah teknik analisa kualitatif yang menilai (assess) faktor-faktor pada daya saing yang berkontribusi pada pengembangan wilayah.

Stimson, Stough, and Roberts (2005) mengemukakan Multi Sector Analysis (MSA) adalah metode analisis yang digunakan untuk menilai daya saing dan resiko pada suatu industri atau wilayah di masa mendatang. Jadi, MSA merupakan teknik analisis kualitatif yang menilai faktor-faktor daya saing dan resiko yang akan terjadi pada suatu wilayah di masa yang akan datang atau masa depan.

Multi sektor analisis atau MSA memiliki beberapa manfaat yaitu, untuk mengetahui faktor dan industri apa saja yang berkontribusi untuk keunggulan kompetitif, mengetahui kekuatan dan kelemahan dari sektor, serta untuk mengidentifikasi suatu hubungan dan interdependensi dari faktor-faktor yang mendukung.

MSA dapat memberikan sudut pandang yang lebih baik pada faktor-faktor daya saing wilayah  dan untuk menafsirkan resiko-resiko yang akan dihadapi. MSA juga dapat digunakan (manfaat) untuk mengidentifikasi kesempatan dan pasar baru untuk pengembangan ekonomi wilayah.

Teknik analisis MSA ini pertama kali diterapkan di negara Australia tepatnya di Cairns -- Far North Quesenland yang digunakan untuk mengembangkan strategi ekonomi dan untuk memanajemen berbagai macam resiko yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang atau masa depan.

MSA juga diterapkan dalam menganalisis daya saing dan kebutuhan infrastruktur di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Metode yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis MSA ada tiga yaitu, SWOT, matrik, dan struktural.

SWOT dalam analisis MSA berfungsi untuk mengidentifikasi suatu kesempatan atau kelebihan dari salah satu sektor industri yang dapat berpengaruh terhadap industri lain untuk meningkatkan daya saing pada ekonomi.

Namun SWOT juga memiliki sebuah kelemahan dalam menganalisis dengan teknik MSA yaitu, membutuhkan waktu yang panjang atau cukup lama dan teknik analisis ini jarang digunakan dalam kegiatan menganalisis pada pengembangan wilayah dan perencanaan ekonomi.

Matrik merupakan suatu teori yang digunakan untuk menganalisis jenis kualitatif dengan menggunakan data berupa kualitatif dan kuantitatif. Teori matrik ini digunakan untuk merepresentasikan serangkaian data yang kompleks dan tidak jarang digunakan untuk menyederhanakan notasi saat berhadapan dengan angka yang besar pada suatu persamaan.

Kriteria tersebut diperoleh dari penaksiran pelaksanaan suatu sektor industri yang dibandingkan dengan kriteria evaluasi atau kepentingan kriteria evaluasi untuk daya saing wilayah pada sektor industri. Keuntungan dari penggunaan teori matrik ini adalah dapat mengetahui faktor yang biasa dibandingkan pada sektor basis antar wilayah yang berkontribusi dalam daya saing dan perkembangan ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline