Senang dan riang menantang untuk diulang dengan cara yang sama, walau ruang dan waktu telah mengalami perubahan. Sebagaimana yang dilakukan banyak orang dalam ikatan pekerjaan dan sosial.
Dalam konsep perilaku bahwa sesuatu yang dirasa menyenangkan cenderung untuk diulang, sebaliknya pengalaman yang membuat pilu biasanya enggan tuk mengulang, bahkan dengan berjuta sumpah serapahnya.
Secara kodrati Tuhan cipatakan manusia dengan salah satu bekalnya berupa keluh kesah, menyatakan kesakitan bila dialnda duka. Namun ketika kenikmatan melingkupi diri menggunakan jusrus jurus diam seribu bahasa.
Kenikmatan yang dirasa menggembirakan akan mudah untuk diulang, sama aepeperti makannan sekalu difagih.
Mengulang senang dan Riang
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 1 Pebruari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H