Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Menunggu Pemilik Kursi

Diperbarui: 26 Januari 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu pemilik kursi  (Hamim Thohari Majdi)

Tertata rapi, kursi-kursi di teras lantai dua, menyiapkan sebuah acara yang hendak digelar malam ini, sementara rintik hujan belum tampak adanya tanda berhenti, dag dig dug hati sang tuan rumah "semoga cuacana membaik" doa anak muda berbaju biru sambil komat kamit, entah mantra apa yang dibaca.

Sesekali pemilik rumah menatap langit, berharap kasih Tuhan menyertai acaranya malam ini, segala persiapan hampor mendekati seratus persen. 

Cuaca menjadi salah satu penentu kesuksesan sebuah acara, seprti baru saja tersiar kabar sebuah kampanye bubar karena hujan turun disertai angin, tak ayal peserta (penonton) menyelamatkan diri mencari tempat bertesuh dari guyuran air hujan dan terpaan angin yang cukup lencang. 

Sebuah konsekuensi harus diterima setelah proses pengambilan keputusan dilakukan, cuaca, bagi pertemuan out door bukanlah berkait dengan hal teknis, lebih tepatnya adalah berburu keberuntungan dengan segala ikhtiar, tidak ada rumus matematika atau fisika yang mampu menjelaskan dan meramalkan secara tepat dan sempurnya, hanya berdasar kepada perkiraan logika.

Malam.ini menjadi pertaruhan atas hajat mengumpulkan sahabat, setelah sewindu lebih tak pernah sua, bertemu muka, hanya salingvsapa secara virtual, saatnya kopdar bertemu secara kasat mata. Sebuah pertenuan yang didamba. Persahabatan kelekatannya dapat diuji melalui kerinduan untuk membangun komunikasi, baik secara verbal ataupun non berbal dan usaha keras untuk berkumpul.

Kursi-kursi membisu, seakan saling memendam rasa, menahan untuk tidak berbicara, hanya ingin ada  beban di atasnya dan suara yang mengusir kesunyian. 

Salah satu sajian untuk pemilik kursi (Hamim Thohari Majdi)

Alhamdulillah, kehadiran  beberapa sahabat membuat rindu yang menua telah lahir,  dan seketika sebagian hidangan disajikan, tak ingin sahabatnya melewati sesi makan.

Para pemilik kursi sudah memenuhi ruang, tawa telah memecah kebingungan menunggu bagaimana cara memulai, sungguh pertemuan ini mengisahkan dan membacakan lembaran kisah pada pertemanan waktu di perantauan. Pemilik kursi... membuat pemilik rumah riang ceria.

Menunggu Pemilik Kursi

Oleh : Hamim Thohari

Lumajang, 26 Januari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline