Banyak kemiripan yang ada di alam semesta ini, satu sama lain yang dianggap mirip pasti memiliki pembeda, walau sangat tipis bahkan sepintas tak bisa dicari bedanya. Seperti saudara kembar dengan ciri fisik yang kemiripannya lebih dari separuh.
Anak bayi yang belum genap nalar dan inderanya, dalam sebuah pertenuan PKK titba-tiba menghampiri seorang ibu dan langsung tenang berada di pangkuannya, yang hadir menganggap si kecil ini mudah bergaul dan mau kepada banyak orang. Hingga anak ini teras lapar lalu sedikit merengek dan ingin disusui, di sinilah bayi itu merasa aneh karena reapon si "ibu" tak sepertu biasanya cepat tanggap.
Sejurus kemudian si kecil memandangi wajah peremouan itu, serasa aneh dan asing, seakan malu si kecil lalu menjauhkan diri dan sang ibu kandungnya menghampiri, langsung memeluknya dengan erat.
Betapa yang mirip membahayakan dan menjebak, pada sisi gertentu bisa menyelamatkan dan menyenangkan, namun dengan catatan secara tepat tujuan sasaran. Kemiripan merupakan bandingan dan pemneda yang sempurna, bisa mengganti pengganti seperti gula dengan rasa manisnya tebu. Sama manis dan hampir tidak bisa dibedakan ketika sudah disajikan. Namun janganlah kemiripan itu dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan dengan menjebak orang lain.
Ada ikan yang bernama sembilang mirip dengan ikan lele, nahkan orang mengatakan sembilang adalah leke laut, namun belum ada pembuktian sembilang bisa hidup di air tawar seperti lele, maka lelebtetaplah lele dan sembilang ya sembilang iru sensiri mirip lele yang hiduobya di laut.
Walau kemiripan adalah menyerupai atau hampir sama, tetaplah berbeda, baik secara eksistensi atau esensinya, meski kadang bisa saling tukar peran. Beda ya tetaplah beda jangan memaksa untuk mengatakan sama atas hal yang mempunyai kemiripan.
Atas kemiripan yang ditemukan, prrlu perhatian serius agar tidak salah menyebut atau memperlakukan, dan kemiripannitu Tuhan ciptakan pasti untuk lebaikan dan kemanfaatan kehidupan
Mirip Berarti Tidak Sama
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 25 Januari 2024