Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Suara Cromboloni Memekakkan Hati

Diperbarui: 18 Januari 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cromboloni lumer dan renyah (Hamim Thohari Majdi)

Cromboloni membuat jeda seluruh aktivitas, sedang viral dan diburu, belum lengkap sebelum menggigit crombolini. Keras yang renyah menghadjrkan suara mistik, menggelitik hati, tergodalah yang ada di sampingnya.

Kehadiran cromboloni membuat semakin cair sistuasi yang didominasi isu politik masa kampanye menjelang pemilu presiden anggota legislatif dari pusat hibgga kabupaten.  Serenyah menjatuhkan pilihan hati dan selumer hasrat untuk dicintai sebagai cita rasa yang melengkapi hati bahagia. Juga mengusir kesepian dalam keramaian, menjadi teman asik di kala yang ditunggu tak kunjung datang.

Berbicara cromboloni bukan sekadarnrasa dannrenyaknya, ada gengsi yang bisa diveritakan, ada harga diri yang mengangkat derajat saat mampu dan telah menggigit cromboloni.

Apa kata dunia, hari gini masih tidak tahu cromboloni, belum ikut tren dan ketinggalan jaman  bila tak kenal cromboloni, "gak bahaya ta", 

Dahayatnya kerenyaan cromboloni dan lumer bisa memekakkan hati, bikin menelan ludah bergegas bisa menikmati. Seorang teman bercerita sambil menunjukkan cromboloni "keren banget sensasinya" 

Viral cromboloni adalah daya tarik dan membuat lenasaran, mencari dan menggitnya hingga kerenyahan didapat, memang ada bedanya kue kudapan sejenis dengan cromboloni, karena kadung booming membuat penikmanya kurang obyektif, lebih cenderung subyektif dan mengikutvserta mensederajatkan dengan pendapat yang sudah berkwlembang . 

Biatlah cromboloni menjadi pelengkap awal tahun 2024, ada penggantinya segera datang atau seberapa lama mamoh bertahan, waktu yang akan menyediakan jawabannya.

Suara Cromboloni Memekakkan Hati

Oleh : Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 18 Januari 2024

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline