SUSAHNYA MENJADI ORANG TUA DI ERA DIGITAL
Menjadi orang tua susah ? pertanyaan yang menggelanyuti kepala para orang tua dan remaja yang menyiapkan diri menjadi orang tua.
Disadari atau tidak bahwa keputusan untuk menjadi orang tua, berarti telah memilih diri menjadi susah atau repot. Betapa tidak ? Masa berdua menjalin cinta kasih penuh mesra, lalu hadir orang ketika yang menyelinap di hati pasangan suami istri, yang bernama anak.
Jiwa dan raga anak tumbuh menuju kekuatan dan kematangan, sementara itu orang tua menjadi semakin melemah dan berkurang kelincahannya. Selalu saling mendahului dan berseberangan. Bila tidak sejalin dan sejalan.
ANAK POLAH ORANG TUA KENA GETAH
Dalam peribahasa jawa dibut "anak polah bapak keprada", artinya perilaku anak akan berdampak kepada harga dari orang tuanya. Ktika polah itu baik, maka ikutlah harum nama orang tuanya "anak siapa dulu dong". Sebaliknya bila polahnya anak beraroma tak sedap maka orang tua pun kena getahnya, ibarat tidak ikut makan nangka kena getahnya".
Ada dua peristiwa ulah anak yang berimbas kepada orang tuanya. Pertama, adalah anak pejabat di salah satu kementerian dan kedua, anak legislatif. Masalah sama, yaitu persoalan pacar.
Sungguh patut prihatin, dan turut berduka atas yang dirasakan oleh kedua orang tua, dan mungkin keduanya bukanlah satu fakta kebetulan, bisa jadi sebagai contoh, lalu dibuat pelajaran atau hanya penggenap cerita saja.
KALAH AKRAB DENGAN ANDROID
Tantangan orang di era digital adalah harmonisasi komunikasi, ada kesenjangan cara berkomunikasi yang dibangun oleh orang tuanya, dengan komunikasi yang berlaku pada anak-anaknya.