Tiap pagi, lelaki ini berangkat sebelum matahari terbit, tak pernah ada kata pamit bagi anak-anaknya, dan pernah bisa menyapa di saat pulang, mereka sudah terlelap tidur.
Dilakukannya hampir sepuluh tahun, hingga anak pertamanya hampir lulus Sekolah Dasar, tak seharipun ia mengantar atau menjemput anaknya.
Lelaki itu lebih setia dengan pekerjaannya, ketimbang keluarga. Pekerjaan adalah segalanya, sehingga perlu dipertaruhkan dengan separuh lebih nyawanya. Tak menghiraukan apa kata istri dan rengekan sang anak, pekerjaan nomor satu, titik.
Pekerjaan adalah utama, sehingga dirinya taj terurus, pusing itu mah biasa, masuk aingin ah resiko perjalnan panjang dan sederet penguat lain untuk menyatakan bahwa pekerjaan adalah utama dan sandaran hidup.
PELAJARAN
Ketika usia beftambah, tenga berkurang dan cara berpikirnya simpel serta mengurangi tantangan. Harapan dengan menaruh kesetiaan dengan pekerjaan, lelaki itu ingin mendapat perhatian dari atasan atau orang yang ada di sekitarnya.
Nyatanya tidak, atasannya memikir nasibnya sendiri untuk mempertahankan jabatannya, sehingga harus menggantung ke atasan yang lebih tinggi. Sementara mitra kerjanya juga berjuang untuk mendapatkan keberuntungan nasib.
Akhirnya semua sendiri-sendiri tak ada yang memedulikan orang lain. Jadai janganlah salah sandaran menata motivasi, agar yang didapatkan tidak terlalu mengecewakan ketika tidak sesuai harapan.
Cintai orang yang paling dekat dan memiliki kedekatan hubungan, sebab mereka inilah yang akan menjadi sandaran kuat ketika punggung kita sudah rapuh.
Kecdwa Ketika Slah Sandaran