Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Strategi Pembuatan Kebijakan Aman dan Transparan

Diperbarui: 7 Agustus 2023   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu bentuk  diskusi dalam menghadapi masalah kebijakan  (Hamim Thohari Majdi)

STRATEGI PEMBUATAN KEBIJAKAN AMAN DAN TRANSPARAN

Kebijakan baru dicetuskan tentu mempunyai tujuan agar pelaksanaan atau operasional sebuah organisasi (perusahaan) bisa lebih efektif dan efesien, tentu setelah melakukan kajian atau telaah situasi dan kebutuhan organisasi itu sendiri.

Masalahnya, seringkali kebiajakan baru mengalami kendalan aplikasinya, ada pertentangan dari pelaksana atau pihak-pihak yang tidak menyukai perubahan. Sebab setiap perubahan selalu membuat suasana berbeda dan perbedaan ini lebih sering dimaknai sebagai tidak nyaman, utamanya bagi mereka yang terbiasa dengan rutinitas dan tidak senang dengan perubahan atau hal baru.

Alasan sebagian orang terhadap hal yang baru dan tidak segera tur non karena ada trauma, dalam mengalami perubahan atau hal baru sering mendatangkan kegagalan dari pada kesuksesan.

Untuk itu para pengambil kebijakan haruslah memiliki keterampilan agar kebijakan baru bisa dilaksanakan dan bahkan menjadi kebutuhan. Berikut tahapan-tahapan yang harus dilalui agar mulus jalannya penerapan kebijakan baru :

MENYUSUN KONSEP

Dalam bahasa manajemen menyusun konsep disebut juga dengan drafting, perhatikan kata-katanya "menyusun konsep" berarti yang disusun adalah hal-hal yang akan diatur dalam kebijakan, namanya saja konsep atau draft, maka sifatnya adalah usulan.

Agar konsep yang ajukan jelas, perlu disusun dengan kalimat- yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan multi tafsir.

Konsep meliputi beberapa poin, mulai dari latar belakang mengapa perlu adanya kebijakan baru atau perubahan terhadap peraturan yang sudah ada. Hal ini sangat [enting agar para pembaca konsep mampu merasakan ruh perubahan yang ada dalam konsep, yang demikian ini disebut dengan kajian secara filosofis, secara mendalam, tidak asal-asalan atau sekadar ingin mengubah.

Tahap selanjutnya adalah isi, yaitu pokok dari kebijakan yang termaksud dalam konsep, sekali lagi ddi sini diurai secara jelas, disusun garis besar atau poin-poin yang diinginkan, memilih diksi secara seksi yidak bersifat narasi seperti menysusun cerita bersambung. Bahwa konsep kebijakan adalah hal-hal besar yang direncanakan untuk diterapkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline