Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Rujuk Solusi Balik ke Mantan

Diperbarui: 10 Februari 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perceraian bukanlah menutup jalan, masih ada celah untuk kembali (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Bila pasangan suami isteri telah melakukan putus hubungan atau perceraian, biasanya ada rasa penyesalan atas keputusan yang diambil, mengapa harus cerai ?, khususnya bagi pasangan suami isteri  yang merasa ada kesalahan persepsi atau kekurang tepatan dalam berkomunikasi, sehingga harus mengakhiri dengan perceraian.

MASA INKUBASI

Bagi sebagian orang, perceraian dibutuhkan untuk mengambil jarak dan mengurangi intensitas pertemuan dengan pasangannya. Sementara waktu berada dalam ruang yang berbeda dan kembalinya hak-hak dari hak bersama menjadi hak individu.

Saat pasca perceraian adalah waktu yang tepat untuk menyuling kotoran-kotoran pikiran dan kerak yang menghambat kelancaran komunikasi. Kekeruhan dalam nuansa rumah tangga disaring dan diendapkan hingga betul-betul tampak bening dan bisa dinikmati kesegarannya.

Masa inkubasi adalah meluruhkan seluruh emosi negatif dan menghilangkan pening pikiran. Proses introspeksi diri mengapa bisa begini dan apa yang harus dilakukan untuk kebaikan diri di kemudian hari.

Untuk menyempurnakan proses inkubasi, sangat dianjurkan supaya banyak menimba pengetahuan dan pengalaman dari orang lain, utamanya orang tua atau orang yang dituakan atau orang yang dianggap tepat menjadi figur dan tempat mengurai keruwetan diri.

Dengarkan kata orang (tidak mencari-cari atau bertanya atau meminta pendapat) tentang diri sendiri. Kalau memang tidak ada informasi dan tidak orang yang "menggosipkan", maka fokus menyusun langkah ke depan, langkah penyempurnaan.

Usai masa inkubasi berakhir, akan muncul pertanyaan dengan kesadaran tingkat tinggi lalu memunculkan sebuah pertanyaan "apa yang harus aku lakukan". Tentu hal ini terjadi dari dinginnya pikiran dan tenangnya hati. 

BEDA RASANYA JOMBO TULEN DENGAN DUREN 

Duda (sebutan Suami yang tidak lagi beristreri) atau janda (sebutan bagi isteri yang sudah tidak lagi bersuami) sangat berbeda rasanya dengan jomblo tulen (orang yang belum menikah sama sekali). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline