Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Meminang Pagi Mengawinkan Hoki

Diperbarui: 5 Februari 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meminang pagi apa yang hendak dikawinkan (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Selamat pagi 

Ada kehidupan yang bisa dinikmati, yang bergantung pada rasa yang hendak ditetapkan. Terlebih lagi kemarin rasa pedih dan sedih menguasi waktu dalam rentangg 24 jam.

Pagi adalah bagian waktu pengingat, identik dengan permulaan, mengawali membuka lemnaran kosong untuk menuang yang dipikirkan dan menggores rasa yang benggelanyut memberatkan langkah dan memberatkan t4gak kepala serta langkah gontai.

Sebagai penanda waktu dan meninggalkan yang tidak setia membersamai, karena jalannya waktu adalah keniscayaan berjalan sesuai kontrak dengan sang Pemilik.

EMBUN

Mulai membasahi bumi, ada yang menyambut mendekap selimut, lainnya bergerak melempar selimut. Menyambut nasib berucap syukur dengan laku giat gembiran dan tralala.... tralala...

Maka embun Tuhan ciptakan untuk menjadi penyegar, maka siapa yang mengusapnya di dada maka lapanglah siap menerima apa saja dan membentangkan  sayap untuk dikepakkan. Bila embun itu diusap dikepala pikir akan cair.

Embun menjadi refresh seperti awal membuka lap top ada pilihan duntuk refresh untuk meyakinkan bahwa lap top layak digunakan.

MENTARI

Pagi selepas embun menelusup dalam urat dan syaraf agar bergerak-gerak untuk bisa didaya gunakan.  Lalu Tuhan hadirkan mentari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline