Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Gudeg vs Budeg Pola Asuh Meniru Stand Up Comedy

Diperbarui: 4 November 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Pengasuhan Meniru Stand Up Comedy sehingga makan menjadi lahap (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi) 

Saat itu hari Sabtu, tidak ada yang berangkat ke sekolah, tidak ada yang ke tempat kerja, semua masih mengumpet dan bersarang di kamar masing-masing. Suasana rumah tenang bahkan cenderung sepi. Anton, kepala keluarga, terbiasa bangun pagi lalu beraktivitas, sebagai seorang suami dan ayah satu anak, Anton harus keluar rumah setelah membuka tutup saji di meja makan, tidak ada makanan, "wauuuu, kosong, sarapan apa mereka" gumannya.

Dengan pelan Anton megeluarkan motor, berharap isteri dan sang anak tidak mengetahui rencanya.  Anton keluar dari ATM setelah mengambil beberapa lembar uang bergambar proklamator.

Awalnya Anton ingin membeli soto, teringat dua hari lalu sang isteri keliling kota, warung soto dan gerobak soto sudah tidak melayani pelanggan, alias terlalu malam close order. "pasti istriku suka, kalau aku belikan soto" seperti bingung lalu Anton mengubah pikirannya dan bertanya dalam hati "kalau beli soto si kecil pasti tidak suka, aku punya ide beli gudeg saja mereka berdua sama suka".

Sesampainya di rumah, sang isteri dan anak sudah duduk antri di meja makan, seakan tahu bahwa sang kepala kelaurga kelaur membeli makan, tidak meleset dugaan mereka. "hoooreee kita sarapan" teriak si kecil. "bila apa ayah" tanya sang isteri "rahasia!" jawab Anton mulai pasang aksi canda.

"ah, ayah, masak gitu aja kami gak boleh tahu" si kecil turut menambah amunisi pertanyaan sang ibu "lho, ayah tidak beli tahu..." timpal Anton membuat semuanya tertawa terpingkal-pingkal "ayo tepak ayah beli apa, ini makanan kesukaan ibu dan adik" 

Anton, sang ayah memeragakan diri sebagai komika, sedang melaksanakan tugas stand up comedy. Ingin membuat isi keluarga ceria, walau kadang mengungkit sedikit jengkel.

Tiba-tiba si kecil rewel, protes "ayah, pedes sekali gudegnya, ayah campur sama sambel ya" si kecil merintih berasa pedas sambil menutup telinganya,  sang ibu secepat kilat menghibur si anak "dik ...  adik sedang makan gudeg kan" tanya sang ibu penuh kasih sayang "iya ibu,,, emangnya adik makan apa" jawab adik sambil menatap pandangan ke wajah sang ibu, "kalau makan gudeg jang ditutp telinganya," nasehatnya sang ibu "memang kenapa kalau makan gudeng sambil nutup telinga" tanya si kecil sedikit seriwis, "kalau sering-sering tering tutup telinga, adik jagi budeg" , "tidak adik makan gudeg, bukan gudeg" lalu sang ibu kembali meminta kepada anaknya "kalau gitu ya dihabiskan..... budeg... gudeg-nya".

Akhirnya si kecil menghabiskan gudeg yang dibelikan sang ayah, walau mengalami sedikit kekacauan, karena berasa pedas, namun karena sang ibu bisa menghadirkan persamaan kata yang jenaka, maka si kecil,,, turut bergembira..

gudeg = makanan khas Jogja Karta

budeg (jawa =tuli) seperti yang diperankan oleh pelawak BOLOT mendadak budeg...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline