Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Pastikan Semuanya Aman

Diperbarui: 1 November 2022   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya termasuk salah satu orang yang tidak menyukai kerumunan, beberapa pengalaman yang didapatkan ketika turut dalam kerumunan, misal pada saat tahun baru baik malam tahun baru atau tepat tanggal satu, karnaval dan pertunjukan musik selalu berdesak-desakan bahkan tidak bisa keluar dari padatnya kerumunan. uniknya hal ini tidak saja ketika berada dalam area (di tempat pertunjukan). bahkan saya pernah terjebak macet berjam-jam hingga mengurungkan menikmati liburan.

Karenanya ketika harus melihat pertunjukan dengan penonton yang membludak, kami sekeluarga bersepakat untuk memastikan semuanya aman dengan penerapan  manajemen kerumunan di antaranya:

Pertama, mencari lokasi yang yang banyak anak-anak dan orang tua, saya meyakini dengan memilih berada bersama  orang tua dan anak-anak potensi kegaduhan sangat kecil, karena para orang tua akan lebih fokus kepada anaknya, sedangkan anak-anak lebih memilih membuat acara sendiri.

kedua, menghindari anak-anak muda yang tidak dikenal. Hal ini penting bagi saya karena perlu adaptasi serius dan harus mengenali satu-persatu. Daripada terlalu ribut, lebih baik geser ke tempat lain.

Ketiga, tidak harus mendekat dengan obyek tontonan atau hiburan. Sebagai pengunjung non VIP harus tahu diri bila ingin menikmati suasana kerumunan, bisa mencari jarak aman dengan pengunjung atau penonton lain. Sebab jarak dekat dengan obyek kerumunan memiliki potensi lebih besar terjadinya desak-desakan, saling berebut, apalagi yang hadir adalah bintang favorit sedang naik daun.

Keempat, datang lebih awal dan kembali lebih awal pula. Tujuannya agar bisa memilih tempat yang layak dan nyaman, maka harus datang di awal waktu. Untuk menghindari kepadatan dan kerumuman yang sulit diurai, maka saya memilih kembali atau pulang lebih awal sebelum acara berakhir, walaupun resiko yang harus ditanggung tidak bisa menikmati acara secara tuntas. bila terpaksa harus menyelesaikan hingga akhir acara, kami memilih kembali paling akhir hingga suasana benar-benar terkendali dan bisa dinikmati, tanpa was-was alias aman.

Kelima, Bila diyakini benar-benar akan terjadi kerusuhan, maka saya memastikan untuk tidak hadir. Pun bila sudah terlanjur berada di lokasi, saya berusaha menggeser posisi. Saya selalu mencari informasi sebelum hadir di pusat kerumunan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline