Berbicara adalah cara yang tepat untuk mengungkapkan isi hati, baik berupa suasana (keadaan yang dirasakan), pernyataan, pertanyaan dan permohonan.
Bagaimana nungkin seseorang bisa dipahami oleh orang lain, kalau hanya memberi simbul gerakan atau pasang raut muka, hanya bisa diduga dan dikira-kira.
Gaya bicara seseorang sangat dipengaruhi oleh keluarganya, utamanya ibu, hingga dikenal dengan istilah bahasa ibu (mother tongue) bukan bahasa bapak, adalah gaya bicara yang pertama kali dikenal, lalu menjadi gaya bicara yang dibiasakan dan ciri khas
BEBAS BICARA
Mulai anak terlahir orang tua bisa mulai mengajarkan bicara, pada fase ini orang tua (ibu) berperan atau memerankan diri sebagai monolog, membuat tema cerita, dalam rangka menina bubukkan atau mengeratkan dan mengakrabkan antara anak dan orang tua.
Anak diberi ruang luas untuk diajak bicara, terjadwal. Maka tantangan orang tua adalah menyiapkan diri dan membuka hati selebar-lebarnya agat anak welcome, memberi feedback sesuai yang diharapkan.
Bebas bicara adalah berkaitan dengan ruang dan waktu atau memanfaatkan kesempatan yang dimiliki agar anak terbiasa merespon keadaan secara teoat, tidak terlalu reaktif, tidak pula lemot.
Jangan biarkan anak berdiam diri dengan tanpa suara terlalu lama, anak dibiarkan seorang diri dan mendengar suara astral.
Dalam kajian dunia supra natural anak-anak (balita) mampu berinterkasi dan berkomunikasi dengan penghunib jagat kahyangan. Maka orang tua harus memberi pendampingan terstruktur agar anak tetap terpola gaya bicaraya.
Bebas bicara agar mampu mendoring tumbuh kembang jiwa semakin sehat, tidak terhalang oleh ruang dan waktu, kepingin bicara ya bicara saja, tapi kalau tidak biasa ya perlu dilatih mulai sekarang
BICARA BEBAS